Analisis disposisi matematis siswa pada pembelajaran matematika kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Padangsidimpuan
Main Author: | Harahap, Rossa Hadana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/499/1/15%20202%2000066.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/499/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah pelajaran yang sangat sulit dirasakan oleh siswa yaitu mata pelajaran matematika karena pada mata pelajaran matematika harus menggunakan analisis yang tinggi sehingga keingintahuan siswa kurang pada mata pelajaran matematika. Kurangnya rasa keingintahuan siswa terhadap matematika, siswa monoton di dalam kelas dan jarang mengkomunikasikan materi yang belum dan sudah dipahami. Kemudian banyaknya persepsi guru dan siswa tentang analisis disposisi matematis siswa pada mata pelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasa keingintahuan siswa dalam menjawab pertanyaan dan motivasi dalam bertanya pada hal-hal yang baru.Untuk mengetahui kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang diberikan guru.Untuk mengetahui ketelitian, kegigihan/keuletan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui metode studi kasus, peneliti berupaya secara seksama mengkaji kasus-kasus tertentu, dengan mempelajari aspek individu, kelompok, dan suatu peristiwa khusus untuk menganalisis secara lengkap, dan secara mendalam tentang subjek yang akan diteliti. Data yang dibutuhkan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Keingintahuan dalam menjawab pertanyaan dan motivasi dalam bertanya pada hal-hal yang baru. “Apabila soalnya mudah maka penyelesaiannya juga mudah bagi siswa, jika soalnya panjang maka susah bagi siswa menyelesaikannya, sebagian siswa hal yang seperti itu adalah tantangan untuk mendapatkan tujuan (hasil akhir). Sistem bertanya dan menjawab lebih aktif pada saat diskusi kelompok”. 2) Kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah matematika. “Dikatakan baik, ketika guru menyuruh untuk maju ke depan untuk menyelesaikan masalah matematika sebagian besar mau mengerjakannya ke depan sebagian lagi takut. Alasannya, takut salah karena apabila salah dapat dipukul dan dimarahi guru”. 3) Ketelitian, kegigihan/keuletan dalam menyelesaikan permasalahan. Banyak diantara siswa kurang teliti dalam menyelesaikan masalah matematika, kebiasaan siswa apabila sudah diselesaikan jawabananya jarang siswa memeriksa kembali jawabannya sehinga banyak yang tidak sesuai jawabannya.