Usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa SMK Negeri 1 Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

Main Author: Ikrimah, Ikrimah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4264/1/13%20310%200099.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4264/
Daftar Isi:
  • Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Siabu. Berdasarkan permasalahan di atas tujuan penelitian adalah untuk mengetahui usaha yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, mengetahui hambatan yang dihdapi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, serta mengetahui hambatan yang dihadapi siswa saat belajar. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang menggambarkan secara deskriptif usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Usaha guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara persiapan yang matang, penyesuaian metode dengan materi, membiasakan memberikan tugas, mengadakan ulangan setiap selesai satu bab pelajaran, memberikan angka, melengkapi alat-alat pelajaran, mengikuti sosialisasi keagamaan, mengadakan les tambahan keagamaan dan membiasakan sholat zuhur berjamaah setiap harinya, membuat perlombaan peningkatan motivasi belajar dan memberi hukuman bagi siwa yang tidak taat pada aturan dan memberikan hadiah bagi siswa yang berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik serta bagi siswa yang berprestasi. Hambatan yang dihadapi guru dalam meningkatkan motivasi belajar ada dua faktor yaitufaktor internal: kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar, kurangnya minat siswa, kecilnya kemauan siswa untuk belajar. Dan faktor eksternal: hujan lebat sehingga konsetrasi mengajar kurang, kurangnya sarana prasarana yang tersedia di sekolah, ketidakmaksimalan pemungsian metode, kurangnya penguasaan kelas. Kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar adalah kurangnya sarana prasarana, kurang tegasnya guru dalam membuat peraturan, kurangnya kemampuan guru dalam penguasaan kelas, kurangnya buku-buku pelajaran, kurang bersosialisasinya guru dengan siswa, guru menjelaskan terlalu cepat, guru menerangkan terlalu sering dengan posisi duduk.