Peningkatan kemampuan membaca Alquran dengan penerapan metode al-Barqy mahasantriah Ma’had al-Jamiah IAIN Padangsidimpuan tahun akademik 2018/2019
Main Author: | Khoiriyah, Saqdiatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4189/1/1723100206.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/4189/ |
Daftar Isi:
- Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca alquran mahasantriah Ma’had al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan Tahun Akademik 2018/2019. Mahasantriah masih ada yang belum bisa membaca huruf hijaiyah bersambung berharakat fathah, kasroh, dhommah, tanda panjang (mad), dan hukum nun mati (ijhar) dengan benar. Oleh sebab itu, peneliti menerapkan metode al-Barqy pada proses pembelajaran alquran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kemampuan membaca alquran mahasantriah Ma’had al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan pra siklus. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca alquran mahasantriah Ma’had al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan pra siklus dengan metode al-Barqy. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasantriah Ma’had al-Jamiah Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan Tahun Akademik 2018/2019 yang berjumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan III siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Hasil penelitian diperoleh dari observasi dan tes performance yang dilaksanakan disetiap akhir pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca alquran mahasantriah yang tuntas pra siklus sejumlah 6 orang dari 25 orang atau 24 %. Pada siklus I setelah diterapkan metode al-Barqy pertemuan pertama meningkat menjadi 10 orang dari 25 orang menjadi 40 %. Pada pertemuan kedua meningkat lagi menjadi 11 orang dari 25 orang atau 44%. Pada siklus II pertemuan pertama kemampuan membaca alquran mahasantriah terus meningkat menjadi 15 dari 25 atau 60 %. Pada pertemuan kedua semakin meningkat menjadi 16 orang mahasantriah dari 25 orang atau 64 %. Pada siklus III pertemuan pertama kemampuan membaca alquran terus meningkat menjadi 19 orang dari 25 orang atau 76 %. Pada pertemuan kedua semakin meningkat menjadi 24 orang dari 25 orang atau 96 %. Hal ini sesuai dengan intervensi tindakan yang diharapkan yaitu tujuh puluh lima persen (75%) Tuntas Belajar Klasikal (TBK) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar ≥70 dalam pelajaran Qiroatul Kutub. Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima.