Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran problem solving pada pokok bahasan aritmatika sosial di kelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng

Main Author: Sari, Wilda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/3076/1/13%20330%200039.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/3076/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang monoton dan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dapat digunakan model pembelajaran Problem Solving yang mengaharuskan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah model pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pokok bahasan Aritmatika Sosial dikelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi aritmatika sosial dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di kelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng. Melalui penerapan model pembelajaran Problem Solving diharapkan pembelajaran lebih aktif dan bermakna bagi siswa sehingga pada akhirnya akan mampu memberikan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Aritmatika Sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menggunakan dua siklus, dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Satu siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflection). Subjek penelitian ini adalah kelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 23 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving yang dilakukan mampu memperoleh peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok Aritmatika Sosial di kelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng pada setiap siklus peningkatan kemampuan berpikir kritis terjadi pada keseluruhan berpikir kritis, sehingga diperoleh hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I pertemuan I dari 56,52% menjadi 65,21% siklus I pertemuan II dan pada siklus II pertemuan I dari 82,61% menjadi 86,96% siklus II pertemuan II. Dengan demikian peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas VII-1 SMP N 2 Sihepeng yang dicapai melalui model pembelajaran Problem Solving sudah mencapai persentase paling tinggi dalam penelitian ini yaitu 86,96%.