Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan
Main Author: | Susanti, Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2983/1/10%20310%200120.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2983/ |
Daftar Isi:
- Masalah penelitian ini dilatarbelakangi oleh strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan, sehingga timbul permasalahan dalam penelitian ini yaitu: strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan, faktor-faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan, faktor-faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi. Analisa data dilaksanakan dengan cara analisis data komparasi konstant. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama, Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional yang ada di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan yaitu strategi guru dalam mengembangkan kesadaran diri anak yaitu dengan membina, memberikan pelatihan, sehingga anak dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Strategi guru dalam mengembangkan pengaturan diri anak, yaitu dengan cara guru memberikan kreatifitas-kreatifitas pada anak melalui kegiatan-kegiatan di sekolah karena pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut membuat anak menjadi kreatif. Strategi guru dalam mengembangkan motivasi diri anak yaitu dengan cara, guru memberikan hadiah untuk anak yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu anak yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar anak yang berprestasi. Strategi guru dalam mengembangkan empati, guru selalu memberikan nasehat-nasehat pada anak, untuk selalu berbuat baik kepada orang lain dan yang terakhir adalah strategi guru dalam mengembangkan keterampilan sosial anak, yang dilakukan dengan kebiasaan perilaku anak sehari-hari dilingkungan sekolah. Kedua, faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah faktor pendukung guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional antara lain, fasilitas yang memadai, komunikasi antara pendidik dan peserta didik, dan lingkungan belajar. Adapun faktor penghambat guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak adalah ketidak disiplinan, ketergantungan, perilaku asosial.