Peranan guru dalam menanamkan akhlakul karimah siswa berkebutuhan khusus di SLB Negeri Padangsidimpuan
Main Author: | Sari, Atika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2971/1/1520100065.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2971/ |
Daftar Isi:
- Akhlakul karimah merupakan tingkah laku terpuji yang wajib ditanamkan kepada anak sejak dini terutama pada siswa berkebutuhan khusus yang mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional. Sebagian Anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Padangsidimpuan memiliki sikap dan tingkah laku yang kurang baik sehingga mencerminkan akhlak yang buruk. Guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas untuk mengarahkan anak didiknya agar berkepribadian yang baik dan memiliki akhlak mulia. Oleh karena itu, guru harus berperan dalam menanamkan akhlakul karimah kepada siswa berkebutuhan khusus agar mereka memiliki akhlak terpuji baik di keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan guru dalam menanamkan akhlakul karimah Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Negeri Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Tahapan analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan guru di SLB Negeri Padangsidimpuan dalam pelaksanaanya meliputi empat peranan utama yaitu guru sebagai pembimbing, fasilitator, demonstrator, dan motivator. Pertama, Sebagai pembimbing yaitu dengan cara mengajak, membimbing dan mencontohkan kepada anak berkebutuhan khusus agar senantiasa memiliki tingkah laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkata-kata yang baik dan disiplin dalam ibadah. Kedua, guru sebagai fasilitator yaitu menyediakan kebutuhan yang dapat membantu siswa dalam belajar dan fasilitas yang dapat mengembangkan bakat dan minat serta memberikan layanan secara khusus kepada mereka yang mencakup pedagogis/pendidikan dan sosial-psikologis. Ketiga, guru sebagai demonstrator yaitu memberikan pemahaman kepada siswa berkebutuhan khusus dengan cara memperagakan perilaku terpuji yang diajarkan oleh guru. Keempat, guru sebagai motivator yaitu mendorong, menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku siswa berkebutuhan khusus agar selalu melakukan perbuatan terpuji