Dampak perilaku poligami terhadap kecerdasan sosial anak di wilayah Gunung Tua Raya Kecamatan Panyabungan Kota

Main Author: Lubis, Nur Syaadah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2745/1/1530200055.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2745/
Daftar Isi:
  • Latar belakang dalam penelitian ini adalah dampak poligami terhadap perkembanan sosial anak, dimana poligami dalam penelitian ini yaitu seorang suami atau kepala rumah tangga yang memiliki istri lebih dari satu, Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak merupakan kenyataan yang tidak dapat diabaikan. Lingkungan keluarga merupakan penyebab utama terjadinya respon dan stimulus dalam pembentukan kepribadian anak. Hubungan antara ayah dengan anak-anaknya juga sangat diperlukan dalam membentuk kecerdasan sosial anak, selain itu, sikap adil dan juga tanggung jawab yang merupakan kunci keharmonisan rumah tangga juga sangat penting dalam membentuk kecerdasan sosial anak. Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah faktor masyarakat melakukan poligami, untuk mengetahui dampak poligami terhadap kecerdasan sosial anak di wilayah Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Gunung Tua Raya Kecamatan Panyabungan Kota, sumber datanya adalah pelaku poligami, anak dari keluarga poligami, istri, kepa desa dan masyarakat sekitar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan dengan menggunakan metode deskriftif. Insttrumen yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poligami berdampak pada kecerdasan sosial anak di Wilayah Gunung Tua Raya Kecamatan Panyabungan Kota, dikarenakan kurangnya perhatian dan juga waktu yang di berikan oleh kepala rumah tangga kepada anak-anaknya, yang menyebabkan anak dari keluarga poligami tidak cerdas dalam sosial, misalnya tidak percayaan diri dalam lingkungannya, tidak menerima orang lain, lebih suka menyendiri dan kurang bergaul, dan bahkan menganggap kondisi keluarganya adalah keluaga yang tidak sempurna dan kelurga yang tidak di inginkannya sama sekali.