Pola komunikasi tokoh agama dalam membina akhlak remaja di Desa Aek Libung Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan
Main Author: | Harahap, Saipul Anwar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2708/1/14%20301%2000042.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2708/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah penelitian ini, pola komunikasi tokoh agama dengan remaja tidak berjalan secara efektif, karena dilihat dari respon dari remaja belum melakukan perubahan yang positif dengan adanya kegiatan mingguan yang bernuansakan dakwah. Karena dilihat dari akhlak remaja masih banyak yang menyimpang dari ajaran agama. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi tokoh agama dalam membina akhlak remaja di Desa Aek Libung Kecamatan Sayurmatinggi dan apa upaya yang dilakukan tokoh agama untuk meningkatkan akhlak remaja di Desa Aek Libung dalam mengatasi permasalahan yang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi tokoh agama dengan remaja dan apa saja upaya yang dilakukan tokoh agama untuk mengefektifkan komunikasi dan meningkatkan akhlak remaja Jenis penelitian ini adalah penelitian field research (penelitian lapangan), yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Sumber data primer dari penelitian ini adalah 5 orang tokoh agama dan 10 orang remaja, sedangkan sumber data sekundernya sebanyak 4 orang yaitu, Kepala desa, tokoh adat dan 2 orang tua remaja di Desa Aek Libung. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin antara tokoh agama dengan remaja tidak efektif baik itu komunikasi intrapersonal,interpersonal dan kelompok. Penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan tentang agama dan waktu yang luang antara tokoh agama dengan remaja. Upaya yang dilakukan oleh tokoh agama terhadap permasalahan ini tokoh agama ikut andil melaksanakan apa saja yang hendak remaja lakukan, bukan hanya memerintah saja. Memberikan pengetahuan tentang agama dan tokoh agama juga menggunakan media untuk menarik kembali perhatian remaja dengan menciptakan grup-grup media sosial supaya terjalinya komunikasi yang efektif.