Konsep pendidikan anak menurut Al-Qur’an (studi tafsir kontemporer)
Main Author: | Abdullah, Rizki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/263/1/1520100023.pdf http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/263/ |
Daftar Isi:
- Konsep merupakan sebuah ide maupun gagasan yang dimunculkan oleh seseorang untuk dipelajari oleh orang lain. Gagasan tersebut tentang konsep pendidikan, dimana pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh sekelompok orang maupun yang diberikan tanggung jawab dalam menjalankannya berdasarkan kemauan dan kesesuaian dengan harapan yang ingin diperoleh. Sedangkan sasaran dari pendidikan tersebut adalah anak. Dalam menjalankan sebuah ide tersebut dalam proses pendidikan anak tentu tidak bisa lepas dari sumber utama ajaran Islam itu sendiri, yaitu al-Qur’an dan penjelasan mengenai isi al-Qur’an membutuhkan ilmu tafsir al-Qur’an, salah satunya kitab tafsir kontemporer. Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu apa saja pendidikan anak menurut al-Qur’an dan bagaimana pendapat mufassir kontemporer dalam menafsirkan al-Qur’an tentang pendidikan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja pendidikan anak menurut al-Qur’an dan pendapat mufassir kontemporer dalam menafsirkan Qur’an tentang pendidikan anak. Kegunaan penelitian ini secara teoritis, dapat menyumbangkan khazanah intelektual Islam dalam pendidikan Islam. Secara praktis, berguna bagi para pembaca umumnya. Jenis penelitian ini secara metodologis adalah kepustakaan (library research) dengan tehnik pengumpulan data dengan dokumentasi. Sumber data terdiri dari primer dan sekunder. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah dengan metode tafsir maudhu’iy, hal ini karena penelitian ini termasuk dalam penelitian ayat-ayat pendidikan mengenai pendidikan anak. Hasil penelitian ini adalah pendidikan anak menurut al-Qur’an terdapat pada unsur pendidikan fisik, intelektual, tauhid dan ibadah, serta menurut mufassir kontemporer tersebut betapa pentingnya pendidikan fisik dengan larangan membunuh anak yang masih dalam kandungan serta penyapihan sempurna selama dua tahun penuh dan menafkahi serta melindunginya. Pendidikan intelektual mengarahkan kepada anak yang sudah baligh terhadap kemampuan berpikir dengan mengetahui hak dan kewajiban serta bersopan santun di dalam keluarga serta mengembangkan kemampuan dalam memecahkan suatu masalah. Pendidikan tauhid menekankan terhadap mengenal tuhan dan mengetahui konsekuensi jika menyekutukan-Nya, serta mengakui bahwa Tuhan yang pantas disembah hanyalah Allah Swt., dan Pendidikan Ibadah menekankan agar anak mendirikan sholat, memperbuat yang baik dan meninggalkan yang buruk serta memiliki sikap kesabaran yang dapat memudahkan dan menolong dalam melaksanakan ibadah tersebut.