Pelaksanaan bimbingan konseling oleh pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam menanggulangi KDRT di Kota Padangsidimpuan

Main Author: Pulungan, Ninni Adelina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2191/1/1430200086.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2191/
Daftar Isi:
  • Latar belakang masalah penelitian ini, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) salah satu kata yang sering didengar dikalangan masyarakat yang dapat meresahkan. Apalagi yang menjadi sasaran itu ialah para anak-anak dan istri yang dilakukan oleh suami dan orang lain. Dari itu maka perlu program pelaksanaan pencegahan seperti yang dilaksanakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan penyuluhan dan proses konseling. Penyuluhan dan proses konseling tersebut apabila dikaitkan dengan Bimbingan Konseling, maka termasuk pada pelaksanaan Bimbingan Konseling yang berfungsi sebagai fungsi preventif (pencegahan) dan kuratif (Penyembuhan). Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah Apa saja bentukbentuk KDRT di Kota Padangsidimpuan, Bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menanggulangi KDRT di Kota Padangsidimpuan, Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Bimbingan Konseling yang dilakukan P2TP2A Kota Padangsidimpuan. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research (penelitian lapangan), yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian ini kekerasan dalam rumah tangga di Kota Padangsidimpuan dari tahun ke tahun semakin meningkat, program yang dilaksanakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perelindungan Anak ialah langkah penyuluhan dan proses konseling. Dari hasil penelitian bahwa Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tidak memiliki seorang penyuluh yang profesinya memang penyuluh professional. Faktor pendukung pelaksanaan program Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adanya dana dari pemerintahan daerah sehingga program Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak lebih lancar, faktor penghambat pelaksanaan BK di P2TP2A enggannya masyarakat melaporkan kasus tindak kekerasan dan kurangnya minat dari masyarakat menjadi kader PKDRT.