Aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di Desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot

Main Author: Hayati, Ratna
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2102/1/113100120.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/2102/
Daftar Isi:
  • Latar belakang penelitian ini adalah masyarakat penambang emas di desa Hutabargot Nauli kecamatan Hutabargot sebelum mengenal istilah tambang emas pengunjung masjid selalu ramai, kegiatan keagamaan nyaris menjadi kebutahan yang seolah manfaatnya dianggap sebagai kebutuhan pokok. Setelah maraknya usaha tambang emas segala yang berbau keagamaan diabaikan begitu saja oleh sebagian masyarakat. Shalat dan puasa adalah teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan skiripsi ini. Shalat dan puasa adalah peribadatan manusia dengan tuhannya yang wajib dikerjakan setiap orang muslim dan muslimah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di Desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot khususnya ibadah shalat dan puasa. Bagaimanakah usaha tokoh agama dalam meningkatkan aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di Desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot khususnya ibadah shalat dan puasa. Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot khususnya ibadah shalat dan puasa. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan tokoh agama dalam meningkatkan aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di desa Hutabargot Nauli Kecamatan Hutabargot khususnya ibadah shalat dan puasa. Metode penulisan skiripsi ini menggunakan pendekatan analisa kualitatif deskriptif dengan menggunakan riset lapangan dan instrumen pengumpulan data yang diambil adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1). Aktivitas ibadah masyarakat penambang emas di desa Hutabargot Nauli tergolong masih kurang baik, disebabkan lemahnya pemikiran masyarakat, kurangnya kesadaran dan rendahnya pengetahuan masyarakat dalam aktivitas ibadah. 2). Untuk dapat menumbuhkan keaktifan beribadah terhadap masyarakat penambang emas, selain menanamkan nilai-nilai keagamaan juga mengadakan rutinitas keagamaan yang bersifat formal, seperti pengajian dan tausiyah.