Analisis manajemen persediaan bahan baku pupuk dolomid dengan menggunakan metode EOQ pada PT. Prospek Utama Mandiri

Main Author: Siregar, Tiurlan Sari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1661/1/14%20402%2000089.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1661/
Daftar Isi:
  • Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu metode yang dapat dipakai untuk menentukan jumlah pesanan yang ekonomis. Dimana metode EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan seminimum mungkin dengan biaya terendah dan mutu yang lebih baik. PT. Prospek Utama Mandiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan pupuk dolomid. PT. Prospek Utama Mandiri sering kali megalami kekurangan bahan baku persedian dikarenakan, pesanan batuan dolomid terlambat datang dari jadwal yang ditetapkan perusahaan, persediaan yang dipesan terkadang tidak mencukupi untuk proses produksi selama satu bulan dan biaya persediaan yang cukup tinggi. Maka permasalahan tersebut, menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: berapa jumlah pemesanan bahan baku pupuk dolomid yang ekonomis dan optimal, berapa Frekuensi pemesanan satu tahun, berapa Safety Stock dan Reorder Point, Kapan melakukan pemesanan bahan baku pupuk dolomid. Tujuan penelitiaan ini yaitu untuk mengetahui manajemen persediaan dengan metode EOQ dan membandingkannya dengan strategi yang digunakan PT. Prospek Utama Mandiri selama ini. Pembahasan dalam penelitian ini mencakup manajemen persediaan, manajemen produksi dan operasional serta kewirausahaan. Sehubungan dengan itu, adapun pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang berkaitan dengan manajemen persediaan, bahan baku, manajemen produksi sebagai aspek atau bagian-bagian tertentu dari bagian tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap manajemen persediaan bahan baku pupuk dolomid yang dilaksanakan PT. Prospek Utama Mandiri selama tahun 2016, kemudian menganalisisnya dengan metode EOQ, serta membandingkan total biaya persediaan yang dihasilkan perusahaan dengan metode yang digunakan peneliti yaitu metode EOQ. Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, dengan menggunakan metode EOQ hasil yang optimal sebesar 442,78 ton dengan jumlah 5 kali pemesanan dalam 1 tahun, diperoleh Safety Stock sebesar 14, 35 ton dan Reorder Point sebesar 79,45 ton. Total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dengan perhitungan metode yang dilakukan peneliti yaitu metode EOQ sebesar Rp 1.965.942,83 sedangkan kebijakan perusahaan sebesar Rp 2.752.920.