Problema pendidikan dan pengamalan agama remaja desa Aek Libung Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

Main Author: Pulungan, Azirah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1364/1/12%20310%200095.pdf
http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/1364/
Daftar Isi:
  • Skripsi ini berjudul PROBLEMA PENDIDIKAN DAN PENGAMALAN AGAMA REMAJA DESA AEK LIBUNG KECAMATAN SAYURMATINGGI KABUPATEN TAPANULI SELATAN, yaitu suatu kajian tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pendidikan dan pengamalan agama remaja Desa Aek Libung Kecamatan. Sayur Matinggi Kabupaten. Tapanuli Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja problema pendidikan yang terjadi pada remaja usia 12-15 tahun. Desa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan. Untuk mengetahui apa saja problema yang terjadi pada pengamalan agama remaja Desa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan. Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Dikatakan deskriptif kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pengolahan data yang berupa kata-kata, gambaran umum yang terjadi dilapangan. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan instrumen pengumpulan data observasi ke lokasi tempat penelitian langsung, wawancara kepada orang tua, alim ulama, kepala desa, remaja usia 12-15 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah.problema pendidikan remaja yang terjadi di Desa Aek Libung adalah problema kemampuan ekonomi, problema pengetahuan dan pengalaman, problema kemampuan skill, problema kewibawaan, problema kepribadian, problema attitude, problema kebijaksanaan, problema kerajinan dan problema tanggung jawab. Dari beberapa problema pendidikan yang terjadi pada remaja Desa Aek Libung maka yang paling meresahkan masyarakat adalah problema sikap, Karena keberadaan wisata Aek Sijorni memberikan dampak yang buruk terhadap sikap remaja, para remaja lebih sering menghabiskan waktu berkeliaran di Aek Sijorni daripada belajar dan membantu orang tua di rumahKedua adalah masalah pengamalan agama remaja usia 12-15 tahun. rendahnya pengamalan agama remaja usia 12-15 tahun. dilihat dari segi aqidah Shalat dan akhlak. Hal ini terjadi karena orang tua yang kurang paham dengan agama dan pengaruh lingkungan sekitar, tokoh masyarakat Desa Aek Libung tidak begitu mementingkan masalah keagamaan karena maayarakat sulit di ajak untuk bermusyawarah dan masyarakat sudah terbiasa dengan hidup yang mereka jalani kehidupan yang tidak terlalu agamis