Peranan guru men-redesign pembelajaran pendidikan agama Islam dalam menghadapi revolusi industri 4.0 pada SMA Negeri di cabang Dinas Sidimpuan
Main Authors: | Asfiati, Asfiati, Hasibuan, Hamdan, Ikawati, Erna |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LPPM IAIN Padangsidimpuan
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/584/1/38.-Asfiati.pdf http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/584/ |
Daftar Isi:
- Revolusi industri 4.0 memberikan dampak positif bagi setiap insan yang mampu mengikuti persaingan global yang kompetitif. Guru pendidikan agama Islam berperan dalam meredesign pembelajaran tanpa mengurangi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan dan mampu mengikuti perubahan di era revolusi industri 4.0. Pembelajaran pendidikan agama Islam dilaksanakan secara komunikatif melalui kerja sama antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik memiliki kreativitas selanjutnya guru mengarahkannya dengan sejumlah inovasi-inovasi pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Cabang Dinas Sidimpuan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan ke 12 tempat penelitian ini berdasarkan kondisi sekolah dari fasilitas sarana yang menunjang pembelajaran pendidikan agama Islam yang mengaplikasikan digital. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Instrumen pengumpulan data dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan forum group discussion. Data dianalisis dengan reduksi data, display data, conclusion/verifikasi. Menjamin keabsahan data peneliti melakukan triangulasi. Penelitian ini menemukan secara umum bahwa 12 Sekolah Menengah Atas dalam meredesign pembelajaran pendidikan agama masih dalam tahap merancang untuk menuju revolusi industri 4.0. Secara khusus bahwa peranan guru Pendidikan Agama Islam merintis redesign pembelajaran melalui media-media online serta pemakaian teknologi sebagai media pembelajaran. Pendidik dan peserta didik belum mampu menciptakan aplikasi pembelajaran pendidikan agama Islam bersifat e learning, hanya sebatas pemakai saja. Peserta didik memakai internet dan perangkat komputer lainnya hanya sebagai mencari sumber materi dan masih mempublish materi pembelajaran melalui media social youtobe, facebook dan membuat member-member pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk dikaryakan.