Perilaku Kenakalan Remaja di Desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene (Analisis Psikologi)
Main Author: | Iskandar, Iskandar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.iainpare.ac.id/902/1/15.3200.038.pdf http://repository.iainpare.ac.id/902/ |
Daftar Isi:
- Kenakalan remaja merupakan gejala patologi sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Rumusan masalahnya adalah; 1) Bagaimana bentuk kenakalan remaja? 2) Faktor apa yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja? Bagaimana perilaku kenakalan remaja di Desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene (Analisis Psikologi)?. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang, dan perilaku yang dapat diamati. Teknik yang digunakan berupa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terkait dengan Analisis Psikologi Terhdap Perilaku Kenakalan Remaja Desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene. Bentuk kenakalan remaja yang terjadi di Desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene, yaitu minum-minuman keras, narkoba, mencuri tabung gas, balap liar dan ugal-ugalan, dan menggunakan lem (fox). Faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja yaitu keluarga (orangtua), lingkungan, rasa ingin tahu yang tinggi, pengaruh media sosial, stress. Dalam teori psikogenis dan sosiogenis serta fakta di lapangan bahwa remaja memilki; 1) Ciri kepribadian yang mudah marah sehingga tidak bisa mengontrol emosionalnya dengan baik. 2) Kurangnya motivasi yang didapat sehingga remaja melakukan kenakalan. 3) Memilki sikap yang salah terhadap pandangan masyarakat di sekitar. 4) Internalisasi diri yang keliru pada remaja, menurutnya apa yang ia dapatkan itu yang harus dilakukan tanpa meikirkan baik buruknya yang dilakukannya. 5) Lingkungannya karena dia berbaur dengan orang-orang yang nakal. Kesimpulan yang didapatkan bahwa \Remaja harus diajarkan untuk memiliki unsur-unsur kecerdasan emosional dengan karakteristik perilaku mengenal dan merasakan emosi sendiri, memahami penyebab perasaan yang timbul, meningkatkan rasa percaya diri dengan berpikir positif, mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan, bersikap toleran terhadap frustasi dan mampu mengelolah amarah secara baik, lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat tanpa berkelahi, memilki rasa tanggung jawab, dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas dalam pergaulan.