Kaidah Kesahihan Matan Hadis (Telaah Kritis Terhadap Kaidah Ghairu Syudzudz)

Main Author: Mahsyar, Mahsyar
Other Authors: St. Nurhayati, St. Nurhayati
Format: Book PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Umpar Press , 2008
Online Access: http://repository.iainpare.ac.id/873/2/Buku%20Kaidah%20Kesahihan%20Hadis.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/873/
Daftar Isi:
  • Buku ini membahas kaidah kesahihan matan hadis, Telaah kritis terhadap kaidah ghair syudzudz sebagai kaidah kesahihan matan hadis. sy±© (gayr syu©­©) sebagai salah satu kaidah kesahihan matan hadis. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis fungsional, yakni hadis dipandang dari sisi fungsinya sebagai sumber hukum yang kedua sesudah Alquran, dengan fungsi utamanya adalah menjelaskan kandungan Alquran dan menetapkan hukum atau petunjuk yang tidak disebutkan dalam Alqurân. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan holistik yakni melihat kaidah sy±© dalam berbagai aspek dan ketentuan yang telah dikemukakan oleh para ulama hadis tentang: unsur, syarat dan bentuk-bentuk sy±© yang terdapat dalam suatu hadis, untuk dinyatakan bahwa hadis tersebut tidak memenuhi unsur ke¡a¥î¥an matan hadis. Sy±© (gayr syu©­©) sebagai kaidah kesahihan hadis, oleh sebagian kalangan dianggap sebagai kaidah yang hanya berkait dengan kaidah kesahihan sanad; dengan anggapan tersebut mereka menudu para ulama kritikus hadis tidak menghiraukan kritik matan hadis. Tesis ini menggambarkan bahwa ulama kritikus hadis bukan mengabaikan kritik matan. Berbagai data yang diajukan untuk membuktikan bahwa kritik matan telah adalah sejak masa sahabat sampai kepada masa ulama mutakaddim3n dan mutaakhir3n. Upaya kritik matan yang dilakukan oleh ulama kritikus hadis dapat ditelusuri dari kaidah kesahihan hadis yang mereka rumuskan. Perbedaan penilaian terhadap kualitas matan suatu hadis dan kesenjangan yang terjadi antara kesahian matan dengan kesahihan sanad bukan karena kaidah kesahihan sanad atau kaidah kesahihan matan yang tidak akurat, tetapi terletak pada: mungkin karena perbedaan penilaian terwujud tidaknya unsur-unsur yang harus dipenuhi suatu hadis yang dinyatakan berkualitas sahih; atau mungkin perbedaan pemahaman terhadap kandungan hadis. Gayr syu©­© sebagai kaidah kesahihan matan hadis memiliki tingkat akurasi yang tinggi untuk mendeteksi keautentikan suatu hadis yang disandarkan kepada Nabi. Ulama hadis tampak bersikap sangat hati-hati dalam menerapkan kaidah gayru syu©­©, sikap tersebut terlihat pada adanya batasan yang ketat tentang suatu hadis yang dikategorikan tidak memenuhi kaidah terhindar dari syu©­©. Penelitian terhadap sy±© suatu hadis mempunyai metode dan langkah-langkah (tahap-tahap) yang jelas. Sekiranya metode dan langkah tersebut diterapkan dengan konsisten maka tidak akan terjadi kesenjangan antara kesahihan sanad dengan kesahihan matan.