Berkiprah Membentuk Kabupaten Nepo beralasan Sejarah dan rekondisi politik di Kabupaten Barru (Studi Sejarah, Etnologi, dan Antropologi)

Main Author: Zaenong, Andi M. Anwar
Format: Research NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: IAIN Parepare , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpare.ac.id/1247/1/Barru%20berpotensi%20dimekarkan%20dengan%20Pembentukan%20Kabupaten%20Nepo.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/1247/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Barru secara tradisional tergambar sebagai daerah kesatuan, berkata; “ Datu ri Tanete, Petta ri Berru sibawa Mallusetasi, Arung ri Soppeng Riaja “. Keempatnya tergabung sebagai sistem konfederasi atau pasiajingeng, sehingga dengan perbedaannya itu merupakan suatu alasan yang berpotensi di setiap wilayah untuk meminta pemekaran. Dengan demikian, formasi Kabupaten Nepo di wilayah Bagian Utara, secara alternatif beralasan sekali terbentuk menurut perspektif sejarah, etnologi, sosiologi dan antropologi; meliputi 4 wilayah Kecamatan; Mallusetasi, Soppeng Riaja, Balusu, dan Bojo (Kec. Persiapan). Keempatnya diklen berasal dari satu leluhur bernama I Messang, dan tidak satupun di antaranya dalam sistem politik tradisional sebagai Kerajaan Induk, kecuali wilayah berkedudukan sebagai Lili’ bahasa Bugis, artinya daerah provinsi atau bawahan. Semuanya merupakan negeri-negeri protektorat di bawah naungan antara dua kerajaan senior; Soppeng dan Suppa; dan bukan kiranya bernaung di bawah Kerajaan selainnya di wilayah se Kabupaten; Tanete dan Barru.