Analisis Kesetaraan Gender Terhadap Dakwah Rasulullah SAW. (Kajian Sejarah Islam)

Main Author: Damayanti, Ulfa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpare.ac.id/1240/1/15.1400.044.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/1240/
Daftar Isi:
  • Gender merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dengan perempuan yang sifatnya dapat berubah karena perbedaan waktu dan kondisi budaya, serta dilihat dari sudut non biologis. Isu tentang gender semakin marak diperbincangkan, khususnya mengenai peran laki-laki dan perempuan dalam sektor domestik maupun publik. Adapun sub masalah dalam penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana proses dakwah Rasulullah Saw. pada periode Mekah dan Madinah, 2) Bagaimana kesetaraan gender terhadap dakwah Rasulullah Saw. pada periode Mekah dan Madinah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dakwah Rasulullah Saw. pada periode Mekah dan Madinah, serta untuk mengetahui kesetaraan gender terhadap dakwah Rasulullah Saw. pada periode Mekah dan Madinah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan sejarah dan agama. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder berupa sumber-sumber tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dakwah Rasulullah Saw. pada periode Mekah ditempuh melalui tiga tahap yakni, pertama dakwah sembunyi-sembunyi, kedua dakwah semi terbuka, dan ketiga dakwah terbuka. Sedangkan proses dakwah Rasulullah Saw. pada periode Madinah dimulai dengan membentuk masyarakat Islam kemudian melindungi dan mempertahankan masyarakat baru itu dengan cara melalui peperangan. Sejak awal lahirnya Islam, Rasulullah Saw. telah memberikan pemahaman tentang persamaan derajat bagi laki-laki dengan perempuan. Dakwah Rasulullah Saw. mengenai persamaan derajat itu terbukti dari peran laki-laki dan perempuan yang sama-sama ikut berbaiat, hijrah, serta terlibat dalam peperangan Islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi kesetaraan gender terhadap dakwah Rasulullah Saw. Disamping itu, perempuan juga melakukan berbagai pekerjaan yang pada saat itu berada di ruang publik. Itu menandakan bahwa perempuan tidak hanya terikat oleh peran domestik sja, begitu pula dengan laki-laki yang tidak hanya terikat oleh peran publik saja. Rasulullah Saw. sendiri telah memberikan contoh kepada umatnya dengan melakukan berbagai pekerjaan domestik.