Cetak Biru Mahir Berdakwah: Mengubah Dakwah Biasa Menjadi Wah
Main Author: | Qadaruddin, Muhammad |
---|---|
Format: | Book PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Kaaffah Learning Center
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.iainpare.ac.id/1153/1/layout%20Dr.%20Qada%20finale.pdf http://repository.iainpare.ac.id/1153/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat berbeda dalam memaknai label mubalig. Seorang mubaligdimaknai sebagai orang yang memiliki karisma karena perilaku yang taat beribadah dan dekat Allah SWT. Berbagai bentuk penghargaan masyarakat kepada mubaligjika ketempat umum orang ramai menyapanya sambil bersalaman, mencium tangan untuk mendapatkan keberkahan. Masyarakat menaati perkataan dan perbuatan seorang Mubalig, tidak terkecuali pada persoalan politik. Masyarakat menganggap seorang mubalig adalah sosok yang layak dihargai. Hal itu dapat dilihat dari tradisi masyarakat pada setiap kegiatan didahului doa, pemberian nasihat oleh seorang mubalig. Bahkan masyarakat mengajak sang mubalig ke rumah untuk makan dan pulang membawa bingkisan. Penghargaan terhadap seorang mubalig sangat besar, namun realitas dan fenomenamubalig saat ini mengurangi kepercayaan umat. Anggapan masyarakat terhadap mubalig mulai rusak hingga tak ada lagi perlakuan yang spesial buat seorang dai atau mubalig. Justru terbangun stereotype dan prajudais terhadap seorang mubalig. Masyarakat memandang sinis, menfitnah, muncul perasaan benci dari orang-orang yang muak terhadap perilaku mubalig yang dianggap menjadikan agama sebagai jubah kesholehan.