Pengembangan Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama: Implementasi Sistem Panngaderreng di Kota Parepare

Main Authors: Halik, Abdul, Idris, Djamaluddin M, Hamid, Suredah
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.iainpare.ac.id/1077/1/PANGGADERRENG%20KNAPPPTMA%20KE%206%202017.pdf
http://repository.iainpare.ac.id/1077/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang menjadi fokus kajian ini adalah persepsi masyarakat terhadap kemajukan dalam bidang SARA, kearifan lokal panngaderreng dapat diterima oleh masyarakat majemuk, melembagakan kearifan lokal panngaderreng agar dapat terlestarikan budaya lokal Bugis, dan kearifan lokal panngaderreng dapat memberikan kontribusi kepada kualitas kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Parepare. Tujuan kajian ini adalah terciptanya kerukunan dan toleransi beragama yang didasari kepada kearifan lokal, tumbuhnya kesadaran akan kecintaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam menumbuhkan sikap rukun dan toleran di tengah kemajemukan, terlembaganya nilai-nilai panngadereng sebagai inspirasi dan motivasi merawat kerukunan dan toleransi, terbangunnya keterikatan masyarakat majemuk terhadap nilai-nilai panngaderreng agar kerukunan dan toleransi antar umat beragama, dan kearifan lokal panngaderreng sebagai mediator dan fasilitator dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kota Parepare. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi dokumen, triangulasi, dan FGD. Teknik analisis data adalah reduksi kata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil kajian ini adalah masyarakat Parepare menghargai perbedaan, toleransi dan kerukunan umat beragama berbasis budaya lokal panngaderreng, nilai panngaderreng bersifat inklusif, humanis, dan universal; pentingnya legitimasi institusi panngaderreng dari pemerintah dan masyarakat serta bermitra dengan aparat hukum dan keamanan serta organisasi keagamaan dan kepemudaan; dan panngaderreng sebagai wadah edukatif dan preventif, serta menjadi mediator dengan pendekatan kekeluargaan dan kebudayaan.