TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DUSUN KEDATON PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2017
Main Authors: | Sundari, Sri , tanjung, nur latifah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik/article/view/88 https://jurnalilmukebidanan.akbiduk.ac.id/index.php/jik/article/view/88/84 |
Daftar Isi:
- Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya kasus gizi buruk yaitu kurangnya asupan gizi dari makanan dan akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Pengetahuan gizi ibu dan sikap ibu memengaruhi status gizi balita, variabel pengetahuan gizi pada ibu merupakan faktor yang paling kuat hubungannya dengan status gizi balita, faktor lain yang mempengaruhinya yaitu pendidikan orang tua balita, ekonomi dan lingkungan.Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi buruk balita berdasarkan karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan dalam kategori baik, cukup, kurang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu yang memiliki balita di Dusun Kedaton Pleret Bantul berjumlah 38 orang. Tekhnik sampling menggunakan total sampling, jumlah sampel 38 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan hasil uji validitas dari 33 butir, sembilan butir tidak valid dan 24 butir valid dengan nilai r hitung (0,0361) > r tabel dan reliabel (nilai r hitung 0, 908). Menggunakan analisis univariat dan hasil uji analisis menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan baik dari usia 21 30 sebanyak 25 (65,8%), berdasarkan usia pendidikan SMP sebanyak 16 (42%), berdasarkan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 33 (86,8%), berdasarkan pengetahuan tentang gizi buruk sebanyak 28 (73,7%). Kesimpulannya sebagian besar responden berpengetahuan baik dari usia 21-30, responden berpengetahuan baik berdasarkan pendidikan SMP dan berdasarkan pekerjaan ibu rumah tangga. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi buruk pada balita, melalui sosial media baik tertulis maupun pertemuan di lapangan seperti di Puskesmas, dokter praktik, posyandu dan lainnnya.