UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH DI KELAS XI TKJ2 SMK NEGERI 1 PARINDU KABUPATEN SANGGAU

Main Author: EGIO PARIN AGUSTO, EGIO PARIN AGUSTO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.ikippgriptk.ac.id/755/1/8%20RINGKASAN%20SKRIPSI%20EGIO.pdf
http://digilib.ikippgriptk.ac.id/755/2/14%20BAB%201%20SKRIPSI%20EGIO.pdf
http://digilib.ikippgriptk.ac.id/755/3/15%20BAB%202%20SKRIPSI%20EGIO.pdf
http://digilib.ikippgriptk.ac.id/755/4/16%20BAB%203%20SKRIPSI%20EGIO.pdf
http://digilib.ikippgriptk.ac.id/755/
Daftar Isi:
  • RINGKASAN SKRIPSI Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan) dalam mata pelajaran IPS materi sejarah di kelas XI TKJ2 SMKN 1 Parindu Kabupaten Sanggau”. Berdasarkan hasil analisis data secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan hasil belajar pada materi struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial siswa kelas XI TKJ2 SMK Negeri 1 Parindu Kabupaten Sanggau. Kesimpulan untuk setiap sub masalah penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Penerapan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) pada siswa kelas XI TKJ2 SMK Negeri 1 Parindu Kabupaten Sanggau dilakukan melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan dua kali pertemuan. (a) Kegiatan pendahuluan diawali dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan berdoa bersama dan mempresensi siswa dan guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (b) Kegiatan inti meliputi guru menjelaskan garis besar materi pokok sumber daya alam dalam jaringan, membagikan kertas kepada siswa dan meminta siswa untuk menuliskan sebuah pertanyaan pada materi struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial yang akan didiskusikan didalam kelas. Kertas tersebut kemudian dikumpulkan, dikocok dan dikembalikan kepada siswa secara acak. Siswa diminta untuk membaca dan memahami pertanyaan yang ada pada kertas masing-masing. Guru meminta sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang dia dapat dan menjawabnya, sementara teman yang lain dapat memberikan pendapat yang lain maupun melengkapi jawaban siswa sukarelawan. Guru memberikan aplous atau memberikan apresiasi kepada siswa yang bersedia menjadi sukarelawan dan menjawab pertanyaan yang tertulis di kertas. Guru melakukan pengamatan terhadap partisipasi siswa pada pertemuan pertama. (c) Kegiatan penutup dilakukan dengan guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran berlangsung serta melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar. Terakhir, guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam. 2) Hasil evaluasi bahwa dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) pada materi struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 71,51 dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 27 siswa atau sebesar 71,05% dan siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau sebesar 28,95%, kemudian setelah diperoleh hasil pra siklus, maka dilanjutkan dengan menerapkan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) pada materi struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 80,55 jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa atau sebesar 28,95% dan jumlah siswa yang tuntas adalah 27 siswa atau sebesar 71,05%. Selanjutnya penerapan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) pada hasil belajar dalam pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 86,73 dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar 5,3% serta jumlah siswa yang tuntas adalah 36 siswa atau Ketuntasan Klasikal 94,7% yang mengikuti siklus II. 3). Model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat meningkatkan hasil belajar pada materi struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial kelas XI TKJ2 SMK Negeri 1 Parindu Kabupaten Sanggau. Dari kesimpulan yang dikemukakan dan berdasarkan hasil penelitian yang telah diuaraikan di atas, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :1) Saran untuk sekolah supaya lebih bisa mendukung dan memfasilitasi guru dalam menggunakan dan mengembangkan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) supaya siswa lebih tertarik pada pembelajaran. 2) Diharapkan dengan penggunaan modul sebagai sumber belajar dapat diterapkan oleh guru bidang studi sejarah maupun bidang studi lainnya. Karena dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) sebagai sumber belajar dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. 3) Siswa yang hendaknya membiasakan diri untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar, salah satunya dengan model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) sebagai sumber belajar dapat merangsang siswa untuk lebih aktif belajar dirumah dalam mencari materi yang di butuhkan.