PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERTUKAR PASANGAN PADA MATERI JENIS -JENIS BATUAN DI KELAS VII SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 SIDING KABUPATEN BENGKAYANG
Main Author: | JURAIDA, IKIP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/1/DAFTAR%20PUSTAKA.PDF http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/2/ABSTRAK.PDF http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/3/BAB%20I.pdf http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/4/BAB%20II.pdf http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/5/BAB%20V.pdf http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/6/BAB%20III.pdf http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/7/BAB%20IV.pdf http://digilib.ikippgriptk.ac.id/193/ |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul:“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan Pada Materi Jenis-Jenis Batuan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siding Kabupaten Bengkayang”. Masalah umum pada penelitian ini adalah “Apakah melalui pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan dapat Meningkatkan Hasil Belajar siswa pada Materi Jenis-Jenis Batuan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siding Kabupaten Bengkayang”. Masalah khususnya adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan pada materi Jenis-Jenis Batuan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Siding ? 2) Bagaimanakah hasil belajar siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama-Negeri 1 Siding Kabupaten Bengkayang pada materi Jenis-Jenis Batuan melalui pembelajaran Kooperatif Tipe Bertukar Pasangan ?.sedangkan Variabel hasil adalah hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dengan bentuk penelitian tindakan kelas (PTK).Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Siding dengan jumlah 14 orang siswa, terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus, meliputi empat tahapan yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap observasi (observing) dan refleksi (reflecting).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknis analisis pendekatan kualitatif sebagai yang utama dan didukung dengan pendekatan kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian ini, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pelaksanaan pra tindakan, siklus I dan siklus II. Adapun hasil belajar pra tindakan terdapat 6 siswa yang mencapai ketuntasan dan 8 siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah adalah 50. Adapun nilai rata-rata kelas pada pra tindakan adalah 65,35 dan ketuntasan belajarnya adalah 42,85%. Evaluasi belajar pada siklus I terdapat 10 siswa yang mencapai ketuntasan dan 4 siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 55, nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah sebesar 74,28 dengan persentase ketuntasan kelas mencapai 71,42%. Sedangkan pada siklus II hasil evaluasi belajar siswa menunjukan 12 siswa yang mencapai ketuntasan dan 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 60, nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 79,28 dan persentase ketuntasan kelas mencapai 85,71%