ANALISIS PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN SRAGEN
Main Authors: | Nurbaya, Fiqi, Pertiwi, Julia |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jmiak-rekammedis/article/view/663 http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jmiak-rekammedis/article/view/663/520 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengue hemorrhagic fever adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk sehingga berpotensi terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Penanggulangan KLB DBD sudah diatur dalam Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Secara nasional, kasus DBD mengalami penurunan. Tahun 2017 dilaporkan 22.000 kasus, menurun pada tahun 2018 menjadi 11.000 kasus. Kasus DBD di Jawa Tengah sejak awal tahun 2019 hingga akhir Januari 2019 tercatat 1.204 kasus. Beberapa kabupaten di wilayah Jawa Tengah yang telah mengalami peningkatan kasus DBD adalah Kabupaten Sragen (200 kasus). Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencatat bahwa ratusan kasus DBD tersebut ditemukan di 19 kecamatan dengan 3 kecamatan yang menyumbang angka tertinggi adalah Gemolong 11 kasus, Sumberlawang 15 kasus dan Mondokan 21 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa situasi penanggulangan DBD di Kabupaten Sragen menggunakan pendekatan GAP Analysis Critical Succes Factor (CSF) penelian ini merupakan penelitian Case study dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini akan menggali kesenjangan antara pedoman dan realita pada penanggulangan DBD di Kabupaten Sragen. Penelitian dilakukan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen di bagian P2PL. Jumlah kasus DBD di Kabupaten Sragen sejak tahun 2014 sampai Juni 2019 sebanyak 2.462 dengan kasus tertinggi tahun 2016 sebanyak 875. Komponen yang dilakukan dinas kesehatan kabupaten sragen untuk mengatasi KLB DBD adalah komponen input dan komponen proses dan komponen output. Kata kunci : Kejadian Luar Biasa, Demam Berdarah Dengue ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) dengue hemorrhagic fever is a viral disease that is transmitted by mosquitoes, so there is the potential for Extraordinary Events (KLB). The handling of DHF outbreaks has been regulated in the Guidelines for Investigation and Management of Extraordinary Events published by the Indonesian Ministry of Health. Nationally, dengue cases have decreased. In 2017 there were 22,000 cases reported, decreasing in 2018 to 11,000 cases. DHF cases in Central Java since the beginning of 2019 until the end of January 2019 recorded 1,204 cases. Some districts in Central Java that have experienced an increase in dengue cases are Sragen District (200 cases). Sragen District Health Office (DKK) noted that hundreds of DHF cases were found in 19 sub-districts with 3 sub-districts contributing the highest number to Gemolong 11 cases, Sumberlawang 15 cases and Mondokan 21 cases. The purpose of this study is to analyze the situation of DHF prevention in Sragen Regency using the GAP Analysis Critical Success Factor (CSF) approach. This research is a case study research using a qualitative approach. This research will explore the gap between guidelines and reality in the handling of DHF in Sragen District. The study was conducted in the scope of the Sragen Regency Health Office in the P2PL section. The number of dengue cases in Sragen District from 2014 to June 2019 was 2,462 with the highest cases in 2016 as many as 875. Components performed by the Sragen District Health Office to deal with DHF outbreaks are input components and process components and output components. Keywords: Extraordinary Events, Dengue Hemorrhagic Fever.