ISPM No. 15 Dan Peluang Usaha Kemasan Kayu (Wood Packaging) Bagi Industri Kehutanan

Main Authors: Muttaqien, Muhammad Zahrul, Krisdanto, Krisdanto, Hendarto, Kresno Agus
Format: eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: STIE Kesatuan , 2012
Subjects:
WTO
Online Access: http://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jik/article/view/94
Daftar Isi:
  • Komoditas ekspor, seperti rempah-rempah, buah-buahan dan hasil hutan, memerlukan standar pengemasan untuk menjaga mutunya. Paket pengemasan yang paling dikenal adalah kotak kayu, atau disebut juga palet. Kayu adalah bahan yang mengandung lignoselulosa danm udah terserang jamur dan serangga. Dalam kondisi ini, palet berkayu dapat menjadi media penyebaran jamur dan serangga ke penjuru negeri. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, IPPC melalui FAO telah mengeluarkan Standar Internasional untuk Upaya Fitosanitari (ISPM) No. 15 Dalam standar tersebut, seluruh paket pengemasan berkayu termasuk palet, keranjang berkayu dan stiker harus diproses dalam suatu fumigasi dengan metil bromida. Jika standar tidak terpenuhi, maka komoditas ekspor tersebut akan dikembalikan ke negara asal. Dengan menggunakan analisis statistika deskriptif, makalah ini mencoba mendiskusikan ISPM #15 dan kemungkinan penerapannya di industri pengolahan kayu, khususnya kemasan berkayu. Saat ini hampir semua industri kayu telah dilengkapi dengan pengering. Fakta ini menunjukan bahwa industri kayu saat ini dapat diarahkan untuk memproduksi kemasan berkayu yang memenuhi syarat standar ISPM Nomor 15