PENGELOLAAN GERABAH DITINJAU DARI ASPEK GEOGRAFI FISIK DI DESA MAREGAM KECAMATAN TIDORE SELATAN
Main Authors: | Nurayiti, Wa Ode, Pasongli, Hernita, Salam, Ramdani, Adjam, Syarifuddin |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pangea : Wahana Informasi Pengembangan Profesi dan Ilmu Geografi
, 2020
|
Online Access: |
https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/pangea/article/view/2021 https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/pangea/article/view/2021/1483 |
Daftar Isi:
- Desa Maregam merupakan satu-satunya desa penghasil gerabah di Provinsi Maluku Utara. Dalam mengelola gerabah masyarakat Desa Maregam harus memperhatikan aspek geografi fisik, yakni aspek biotik, nonbiotik dan topologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan gerabah jika ditinjau dari aspek geografi fisik di Desa Maregam, serta untuk dapat mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengelolaan gerabah yang ditinjau dari aspek geografi fisik di Desa Maregam Kecamatan Tidore Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari dari tanggal 14–16 Oktober 2019 dengan menggunakan instrumen kuesioner. Adapun analisis datayang digunakan adalah analisis data SWOT. Hasil analisis data, diperoleh pengelolaan gerabah yang ditinjau dari aspek geografi fisik di Desa Maregam Kecamatan Tidore Selatan berada pada posisi dan kondisi strategi agresif atau strategi Strength-Opportunnity (SO) yang memiliki kekuatan berupa tersedianya bahan baku pembuatan gerabah dan terjangkaunya sumber air (geografi fisiknon biotik), serta pengrajin gerabah yang terampil (geografi fisik biotik), dan berpeluang karena memiliki banyak konsumen dan daya tarik. Maka faktor pendukung pengelolaan gerabah yang ditinjau dari aspek geografi fisik adalah tersedianya bahan baku, terjangkaunya sumber air dan keterampilan pengrajin gerabah. Adapun foktor penghambatnya, yaitu pengelolaan gerabahdipengaruhi oleh iklim dan cuaca (geografi fisik nonbiotik) serta letak dan bentuk Desa Maregam yang jauh dari pusat kota dan berbukit-bukit (geografi fisik topologi) .