Fomulasi self nano emulsifiying drug delivery system (SNEDDS) ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk)
Main Authors: | Nugroho, Bambang Hernawan, Sari, Nilam Permata |
---|---|
Other Authors: | Faculty of Mathematics and Sciences, Department of Pharmacy, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia. |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Islam Indonesia
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.uii.ac.id/JIF/article/view/10905 https://journal.uii.ac.id/JIF/article/view/10905/8957 https://journal.uii.ac.id/JIF/article/downloadSuppFile/10905/945 |
Daftar Isi:
- IntisariLatar Belakang: Salah satu tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yaitu daun karamunting. Namun ekstrak daun karamunting memiliki kelarutan yang rendah, sehingga ektrak daun karamunting perlu diformulasikan menjadi sediaan SNEDDS untuk memperbaiki kelarutan.Tujuan : Untuk membuat formulasi sediaan SNEDDS dari ekstrak daun karamunting.Metode: Dalam pembuatan SNEDDS ekstrak daun karamunting dibuat dengan capryol 90 sebagai fase minyak, tween 20 dan tween 80 sebagai surfaktan, dan PEG 400 sebagai co-surfaktan menggunakan teknik low energy. Evaluasi terhadap sediaan berupa ukuran partikel, indeks polidispersitas (IP), potensial zeta, dan % transmitan.Hasil: Pada penelitian ini didapatkan formulasi sediaan SNEDSS ekstrak daun karamunting diambil pada diagram ternary A yang memiliki daerah wilayah lebih luas karena memiliki ukuran partikel < 200 nm, indeks polidispersitas (IP)< 0.7, potensial zeta > 30 mV dan % transmitan 70-100%.Kesimpulan: Hasil evaluasi ukuran partikel dari beberapa formulasi dengan perbandingan surfaktan yaitu tween 20 dan tween 80. Penggunaan tween 20 sebagai surfaktan menghasilkan daerah nanoemulsi yang lebih luas dan ukuran partikel yang lebih kecilKata Kunci: Daun Karamunting, SNEDDS, Capryol 90, Tween 20, PEG 400