PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI DKI JAKARTA
Main Author: | Tohjiwa, Agus Dharma |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Gunadarma
, 2012
|
Online Access: |
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/dekons/article/view/476 https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/dekons/article/view/476/416 |
Daftar Isi:
- Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan rumusan strategi implementasi yang efektifdalam peremajaan permukiman kumuh di DKI Jakarta. Dari evaluasi kegagalan upayapemerintah dalam peremajaan permukiman kumuh di Angke, Kemayoran dan PuloGadung disusun sebuah analisa multi tujuan (multi goal analysis) dengan pendekatanmultidimensional yaitu dimensi ekonomi, sosial, budaya, teknis, dan planologis. Hasilanalisa menunjukan bahwa peremajaan lingkungan kumuh menyangkut kesiapan lingkungansosial dan kelembagaan masyarakat, pemecahan masalah lingkungan kumuhharus didasarkan atas kondisi setempat yang spesifik dan pendekatan yang bersifat partisipatifdari semua stake holder. Pola relokasi dan penataan permukiman kumuh denganmembangun rumah susun sederhana yang disewakan kepada penghuni lama lebihsesuai untuk kasus status tanah ilegal, lokasi kurang strategis, pekerjaan pendudukberpindah, dan daerah permukiman yang kecil. Pola Pembangunan rumah susun sederhanadan penghuni lama diberi ganti rugi yang cukup untuk membayar uang mukaKPR rusun tersebut lebih sesuai untuk kasus status tanah legal, lokasi kurang strategis,pekerjaan penduduk tetap, dan daerah permukiman yang besar. Pola pelibatan peranswasta untuk pembebasan tanah dan pembangunan dari permukiman kumuh menjadikawasan permukiman, pertokoan, dan perkantoran dengan sistem subsidi silang lebihsesuai untuk kasus status tanah legal, lokasi sangat strategis, pekerjaan penduduk tetapatau berpindah, dan daerah permukiman yang besar.AbstractThis paper aims to get the formulation of effective implementation strategies in therejuvenation of the slums in Jakarta. From the evaluation of the failure of governmentefforts in rejuvenating the slums in Angke, Kemayoran and Pulo Gadung compiled ananalysis of multi-purpose (multi-goal analysis) with a multidimensional approach to theeconomic dimension, social, cultural, technical, and planologis. Analysis results showedthat the rejuvenation of preparedness regarding ghetto of social and institutionalenvironment community, ghetto solution must be based on specific local conditions andparticipatory approach of all stakeholders. Relocation and settlement patterns of theslums with simple flats are rented to residents for more appropriate for cases of illegalland status, lack of strategic location, the work moves people, and small residentialareas. Development patterns simple flats and old residents were given adequate compensationfor a down payment mortgages are more suitable flats to the case of legalland status, lack of strategic location, permanent jobs, and large residential areas. Thepattern for the involvement of the private role of land acquisition and development ofthe slums to neighborhoods, shops, and offices with a cross subsidy system more suitablefor cases of legal land status, location is very strategic, permanent jobs or move,and large residential areas.