Analisis Anomali Sinyal Geomagnetik Menggunakan Metode Detrended Fluctuation Analysis Pada Gempa Bumi Magnitudo 6,1 di Lebak, Banten

Main Authors: Fazriyanti, Lina, Tahjono, Arif, Febriani, Febty
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Physics Study Programme, Faculty of Science and Technology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , 2020
Subjects:
Online Access: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-fiziya/article/view/15091
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-fiziya/article/view/15091/pdf
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-fiziya/article/downloadSuppFile/15091/2480
Daftar Isi:
  • Abstrak. Secara geografis Pulau Jawa berhadapan langsung dengan zona tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang menyebabkan wilayah tersebut rawan terjadinya gempa bumi, salah satunya gempa tersebut yaitu di Lebak, Banten dengan magnitudo 6,1. Maka diperlukan usaha untuk meminimalisir resiko gempa bumi, seperti pengamatan prediksi jangka pendek melalui fenomena medan magnetik bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat anomali sinyal geomagnetic Ultra Low Frequency (ULF) sebelum gempa bumi terjadi. Penelitian ini menggunakan data geomagnetik periode Januari hingga Februari 2018 di Lebak, Banten dengan metode yang digunakan adalah Detrended Fluctuation Analysis (DFA). Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian lanjutan berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan dengan metode spectral density ratio. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai α pada masing-masing komponen, untuk komponen H memperoleh nilai α= 1.99, komponen D dan Z memperoleh nilai α = 1.2 hingga 1.6. Berdasarkan analisis dari ketiga komponen tersebut, menunjukkan terjadinya penurunan nilai α yang disajikan oleh panel komponen D dan Z. Pada saat yang sama, hasil spectral density ratio mengalami kenaikan nilai rasio Z/D. Nilai dari indeks DST (Disturbance Strom Time) menunjukkan tidak terjadi aktivitas badai geomagnet global sebelum dan sesaat terjadinya gempa bumi M = 6,1. Dengan hasil yang diperoleh ini menunjukkan terdapat adanya kemunculan anomali sinyal geomagnetic Ultra Low Frequency (ULF) pada 7 dan 11 hari sebelum gempa bumi bermagnitudo 6,1. Abstract. Geographically, Java Island is dealing directly with the Eurasian and Indo-Australian plate collision zones which cause the area to be prone to earthquakes, one of which is the earthquake in Lebak, Banten with a magnitude of 6.1. So efforts are needed to minimize the risk of earthquakes, such as observing short-term predictions through the phenomenon of the earth's magnetic field. The purpose of this study is to analyze whether there is an anomaly of ultra low frequency (ULF) geomagnetic signals before an earthquake occurs. This research uses geomagnetic data from January to February 2018 in Lebak, Banten with the method used is detrended fluctuation analysis (DFA). Observations made in this study are advanced studies based on previous research conducted with the spectral density ratio method. Based on data processing, the value of α is obtained for each component, for component H obtains the value α = 1.99, components D and Z get the value α = 1.2 to 1.6. Based on the analysis of the three components, it shows a decrease in the value of α presented by panel components D and Z. At the same time, the spectral density ratio results in an increase in the value of the Z / D ratio. The value of the DST (Disturbance Storm Time) index indicates that there was no global geomagnetic storm activity before and during the earthquake M = 6.1. The results obtained indicate that there is an anomaly of ultra low frequency (ULF) geomagnetic signal anomaly 7 and 11 days before the magnitude 6.1 earthquake.