IDENTIFIKASI POTENSI RISIKO K3 PADA UNIT BIOGAS PLANT PT. ENERGI AGRO NUSANTARA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMEN & DETERMINATION CONTROL (HIRADC)
Main Author: | Wiharja, Syafin Yudhistra |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://sipora.polije.ac.id/1367/1/RINGKASAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/1367/2/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/1367/3/LAPORAN%20LENGKAP.pdf https://sipora.polije.ac.id/1367/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://sipora.polije.ac.id/1367/ |
Daftar Isi:
- Identifikasi Potensi Risiko K3 Pada Unit Biogas Plant PT. Energi Agro Nusantara Dengan Metode Hazard Identification, Risk Assesmen & Determination Control (HIRADC), Syafin Yudhistira Wiharja, NIM H41160451, Tahun 2020, 73 Halaman, Teknik, Politeknik Negeri Jember, Risse Entikaria Rachmanita, M.Si (Dosen Pembimbing) Untuk memperoleh hasil produksi yang baik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya ialah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para pekerja. PT Energi Agro Nusantara telah menerapkan sistem K3, namun penerapannya masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa dan mengidentifikasi potensi bahaya yang terjadi, mengetahui risiko yang menimbulkan bahaya kecelakaan kerja serta rekomendasi pengendalian potensi bahaya guna mengurangi terjadinya kecelakaan kerja di PT Energi Agro Nusantara khususnya pada Unit Biogas Plant area anaerobic. Dalam penelitian ini digunakan metode interview, observasi, serta literatur. Objek penelitian adalah mesin, sikap atau perilaku tenaga kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Berdasarkan identifikasi dan penilaian risiko didapat risiko potensi bahaya yaitu, risiko rendah sebanyak 73 jenis bahaya (57%), risiko sedang sebanyak 27 jenis bahaya (21%), risiko tinggi sebanyak 7 jenis bahaya (6%), dan risiko signifikan sebanyak 21 jenis bahaya (16%). Pengendalian potensi bahaya K3 pada PT Energi Agro Nusantara khususnya Unit Biogas Plant area anaerobic adalah dengan penyediaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar pada seluruh pekerja, menambahkan sistem peringatan bahaya serta menempatkan alat pemadam api ringan (APAR) pada area yang berpotensi menimbulkan kebakaran.