Proses Pembentukan Kristal Dengan Kadar Kosentrat HCL Berbeda Dalam Hydrocloric Glutamic (HG) Di PT. Miwon Indonesia Gresik
Main Author: | Mubarok, M. Said |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://sipora.polije.ac.id/1054/9/04.%20B32171630_RINGKASAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/1054/10/09.%20BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/1054/11/14.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://sipora.polije.ac.id/1054/12/25.%20B32171630_LAPORAN%20LENGKAP.pdf https://sipora.polije.ac.id/1054/ |
Daftar Isi:
- Proses pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Miwon Indonesia meliputi beberapa tahapan, yakni proses fermentasi, recovery, refinery dan pengemasan. Salah satu tahapan proses pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) adalah adanya proses seeding. Tahap ini merupakan suatu proses untuk menemukan/menciptakan kristal atau proses kristalisai awal untuk membentuk kristal α yang kemudian disempurnakan menjadi kristal β. Hasil utama pada proses ini ialah terbentuknya CHE (Crystal High Exchanger) dan DGA (Dry Glutamic Acid). Pada tahap recovery terbagi menjadi 3 unit diantaranya unit Original Broth (BO), unit Crude Glutamic Acid (CGA) dan unit acid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan kualitas kristal dengan kandungan kadar asam yang berbeda di PT Miwon Indonesia. Prinsip yang digunakan dalam proses analisa ini adalah proses seeding menggunakan waterbath dan agitator sebagai pengaduk cairan Concentrate Broth (CB) dan Hidrocloric Glutamic (HG). Pada penelitian ini menggunakan tiga perbandingan kadar asam berupa cairan HCL dengan kadar: 62%, 67%, dan 82%. Proses seeding dikontrol selama 15 menit sekali untuk pengecekan pH dan hasil seeding diteliti di laboratorium untuk pengecekan pertumbuhan kristal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CHE dengan kadar asam yang tinggi menghasilkan pertumbuhan kristal yang lebih banyak. HCL 62% mendapatkan kriteria C, HCL 67% mendapat kriteria B, dan HCL 82% mendapat kriteria A.