Pemeriksaan HBsAg Metode Imunokromatografi Untuk Deteksi Dini Hepatitis B Akibat Hepatotoksik Pada Penderita Tuberkulosis
Main Authors: | Wardani, Siska, Akyuni Ati, Uqibba |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jurnalsintesis/article/view/4 https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jurnalsintesis/article/view/4/4 |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Indonesia bekerjasama dengan WHO menggalang strategi penanggulangan TB di Indonesia. Salah satu programnya adalah melaksanakan pengobatan tuberkulosis dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Saat ini beberapa OAT digunakan dalam bentuk gabungan atau kombinasi untuk pengobatan TB memiliki potensi hepatotoksik. HBsAg merupakan salah satu jenis antigen yang terdapat pada bagian pembungkus dari hepatitis B yang dapat dideteksi pada cairan tubuh yang terinfeksi. Salah satunya dengan menggunakan metode imunokromatografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu diagnosa dini infeksi Hepatitis B pada penderita Tuberkulosis. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan metode quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33. Dari uji HBsAg dengan metode imunokromatografi pada 33 responden pasien Tuberkulosis yang telah mendapat terapi OAT di dapatkan hasil positif HBsAg sebanyak 0 sampel (0%) dan negatif 33 sampel (100%). Dalam penelitian ini pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT penting untuk dilakukan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan HBsAg agar mengetahui seberapa tinggi kadar hepatotoksik yang diderita responden penelitian.