PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK MODEL CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR
Main Author: | Hj. Wiwi Widaningsih, - |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidikan Indonesia (LKP3I)
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnalpedagogiana.lkp3i.id/index.php/pedagogiana/article/view/29 https://jurnalpedagogiana.lkp3i.id/index.php/pedagogiana/article/view/29/34 |
Daftar Isi:
- Latar belakang masalah penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar IPA yang masih rendah. Data awal dalam pembelajaran IPA sebelum menggunakan pendekatan tematik model connected nilai rata-rata baru mencapai 60,15. Salah satu penunjang tercapainya tujuan pembelajaran adalah terciptanya proses pembelajaran yang lebih terpusat pada peserta didik. Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan pendekatan tematik model connected. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA di kelas I SDN I Ciseureuh materi anggota tubuh dan kegunaannya dengan penerapan pendekatan tematik model connected?; 2) Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas I SDN I Ciseureuh materi anggota tubuh dan kegunaannya dengan penerapan pendekatan tematik model connected?; 3) Bagaimana hasil belajar IPA siswa kelas I SDN I Ciseureuh materi anggota tubuh dan kegunaannya setelah melakukan proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan tematik model connected?. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Subjek Penelitian ini yaitu siswa kelas I SDN I Ciseureuh yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar, dan lembar observasi. Hasil penelitian menggunakan pendekatan tematik model connected pada pembelajaran IPA dilihat dari aktivitas dan hasil evaluasi siklus kesatu sampai siklus kedua mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas siswa siklus kesatu rata-rata baru mencapai 72,65%, kemudian siklus kedua meningkat yaitu mencapai 77,65%. Kemudian nilai post test, pada siklus kesatu rata-rata nilai siswa yaitu 77,18 dan ketuntasan belajarnya (DSK) 64,71% dari ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 85,00%. Artinya siklus kesatu belum tuntas belajarnya, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 77,65 dengan ketuntasan belajar 88,24%. Artinya siklus kedua sudah mencapai ketuntasan belajar ditetapkan yaitu 85,00%.