PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI MATERI MENGIDENTIFIKASI BENUA-BENUA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VI SDN SUKADANAU 05 KABUPATEN BEKASI

Main Author: Heryanti, Heryanti
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia , 2020
Subjects:
IPS
Online Access: https://jurnalpedagogiana.lkp3i.id/index.php/pedagogiana/article/view/18
https://jurnalpedagogiana.lkp3i.id/index.php/pedagogiana/article/view/18/10
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk memperoleh gambaran tentang langkahlangkah pembelajaran IPS dengan menggunakan media kartu bergambar dikelas VI; 2) Untuk mengidentifikasi aktivitas siswa melalui penggunaan media kartu bergambar pada pembelajaran IPS di kelas VI; 3) Untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS khususnya pada materi mengidentifikasi benua-benua dengan penggunaan media kartubergambar di kelas VI; dan 4) Untuk melengkapi salah satu persyaratan mengajukan kenaikan pangkat/golongan. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode yangdigunakan peneliti dalam melakukan penelitian PTK. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalahproses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upayauntuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuantersebut. Pelaksanaan siklus I dengan penyajian materi pemahaman konsep benua-benuadengan menggunakan media kartu bergambar, belum diperoleh hasil yang optimal. Haltersebut disebabkan belum terbiasanya siswa belajar menggunakan metode lain selain metode ceramah (teaching centered). Pelaksaan pembelajaran juga kurang kondusif. Kendala-kendala tersebut selanjutnya direfleksikan dan hasilnya diaplikasikan pada siklus II. Dengan berbagai perbaikan atas kekurangan pada siklus I, maka pelaksaan pembelajaran pada siklus II menjadi meningkat dengan baik. Adapun hal tersebut disebabkan belum semua siswa menguasai media kartu bergambar untuk menunjang keterampilan mengidentifikasi benua-benua. Hasil akhir sudah cukup baik, tapi belum optimal karena itu diperlukan diadakannya siklus III. Kekurangan-keurangan pada siklus II direfleksikan dan hasilnya diaplikasikan pada siklus III. Pada siklus III, kegiatan pembelajaran lancar dan kondusif. Secara keseluruhan, tindakan pembelajaran siklus III mencapai hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran siklus I dan siklus II. Terbukti hasil yang dicapai 77,11, lebih besar dari hasil siklus I dan siklus II. Selain itu, siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena diberi stimulus yang kontinyu sehingga memperoleh kemudahan dalam menemukan suatu konsep
  • Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk memperoleh gambaran tentang langkahlangkah pembelajaran IPS dengan menggunakan media kartu bergambar dikelas VI; 2) Untukmengidentifikasi aktivitas siswa melalui penggunaan media kartu bergambar padapembelajaran IPS di kelas VI; 3) Untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran IPSkhususnya pada materi mengidentifikasi benua-benua dengan penggunaan media kartubergambar di kelas VI; dan 4) Untuk melengkapi salah satu persyaratan mengajukankenaikan pangkat/golongan. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode yangdigunakan peneliti dalam melakukan penelitian PTK. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalahproses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upayauntuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yangterencana dalam situasi yang nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuantersebut. Pelaksanaan siklus I dengan penyajian materi pemahaman konsep benua-benuadengan menggunakan media kartu bergambar, belum diperoleh hasil yang optimal. Haltersebut disebabkan belum terbiasanya siswa belajar menggunakan metode lain selain metodeceramah (teaching centered). Pelaksaan pembelajaran juga kurang kondusif. Kendala-kendalatersebut selanjutnya direfleksikan dan hasilnya diaplikasikan pada siklus II. Dengan berbagaiperbaikan atas kekurangan pada siklus I, maka pelaksaan pembelajaran pada siklus II menjadimeningkat dengan baik. Adapun hal tersebut disebabkan belum semua siswa menguasaimedia kartu bergambar untuk menunjang keterampilan mengidentifikasi benua-benua. Hasilakhir sudah cukup baik, tapi belum optimal karena itu diperlukan diadakannya siklus III.Kekurangan-keurangan pada siklus II direfleksikan dan hasilnya diaplikasikan pada siklus III.Pada siklus III, kegiatan pembelajaran lancar dan kondusif. Secara keseluruhan, tindakanpembelajaran siklus III mencapai hasil yang lebih baik bila dibandingkan denganpembelajaran siklus I dan siklus II. Terbukti hasil yang dicapai 77,11, lebih besar dari hasilsiklus I dan siklus II. Selain itu, siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena diberi stimulusyang kontinyu sehingga memperoleh kemudahan dalam menemukan suatu konsep