Relevansi Analisis Tekstual dan Kontekstual untuk Memahami Pentas Wayang Kulit dalam Mayarakat Jawa Masa Kini: Sebuah Kasus tentang Lakon Pandhu Swarga

Main Author: Widyaseputra, Manu J
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Cultural Sciences , 2012
Online Access: https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/725
https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/725/571
Daftar Isi:
  • Seni pertunjukan tradisional telah menjadi pusat perhatian di banyak negara Asia. Pada umumnya, diterima suatu anggapan bahwa perubahan teknologi dan perubahan sosial yang deras dapat membawa seni pertunjukan itu ke titik kepunahan, atau seni pertunjukan itu dipaksa berubah demi mendapat pengakuan. Dengan menggunakan pentas wayang kulit sebagai studi kasus, khususnya Lakon Pandhu Swarga, tulisan ini berpendapat bahwa pertunjukan-pertunjukan rakyat selalu berubah, dan memahami perubahan-perubahan semacam itu sebagai hasil dari faktor-faktor teknologis saja kiranya tidak cukup. Model yang didasarkan di sini mencoba memperhitungkan kehadiran satu genre pertunjukan tertentu sebagai suatu interaksi antara teks dan konteks. Teks ditetapkan sebagai struktur dasar bentuk dramatik, keterbatasan-keterbatasan, dan kesanggupan-kesanggupannya untuk berubah. Konteks ditetapkan sebagai faktor-faktor sosio-kultural yang berfungsi untuk menciptakan sebuah lingkungan seni pertunjukan semacam itu. Dengan jalan ini akan dapat diterangkan terjadinya perubahan pengertian makna Lakon Pandhu Swarga dalam masyarakat Jawa masa kini (cf. Koanantakool, 1989: 31). Tulisan ini pertama-tama menyajikan deskripsi singkat tentang fungsi pertunjukan wayang kulit dalam masyarakat Jawa. Setelah itu dikemukakan analisis teks Lakon Pandhu Swarga agar dapat dimengerti maknanya. Selanjutnya, ditunjukkan situasi sosio-kultural masyarakat Jawa pada masa kini. Interaksi antara teks dan konteks dalam rangka Lakon Pandhu Swarga akan dapat memperlihatkan pengertian masyarakat Jawa terhadap makna lakon itu dan pemanfaatan lakon itu dalam kehidupannya, khususnya dalam bidang ritual. Akhirnya, tulisan ini ditutup dengan kesimpulan.