HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JOMBANG TAHUN 2017
Main Authors: | Hirohyati, Fatmawati, Istiadah, Sari, Wahyu Anjas |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STIKes Husada Jombang
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.stikeshusadajombang.ac.id/index.php/jah/article/view/36 http://jurnal.stikeshusadajombang.ac.id/index.php/jah/article/view/36/30 |
Daftar Isi:
- Pendahuluan : Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketubansebelum persalinan. Asfiksia neonatus adalah suatu keadaan dimana bayi tidakdapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Penelitian ini untukmengetahui hubungan ketuban pecah dini (KPD) dengan kejadian asfiksia padabayi baru lahir di RSUD Jombang tahun 2017.Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional denganpendekatan retrospectif yaitu: mempelajari dinamika korelasi dengan carapendekatan, observasi atau pengumpulan data dimana variabel independentnyadiukur waktu lampau dan dependentanya diukur saat ini. Populasi ibu hamil yangada di RSUD Jombang sebanyak 40 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 40orang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara tehniksimple random sampling, variabel independennya ketuban pecah dini dan variabeldependentnya kejadian asfiksia, untuk mengetahui hubungan antara variabeldigunakan uji korelasi Chi-Square.Hasil : Hasil penelitian didapatkan ketuban pecah dini didapatkan lebih darisetengah 27 responden (67,5%) dengan KPD cukup bulan dan kejadian asfiksiabayi baru lahir didapatkan lebih dari setengah 23 responden (57,5%) denganasfiksia ringan. Dari analisa statistik dengan menggunakan uji statistik Chi-Squaresebesar 0.002, dengan peluang ralat kesalahan sebesar 0.002 dimana ρ < α (0.05).Penelitian ini ada hubungan ketuban pecah dini (KPD) dengan kejadian asfiksiapada bayi baru lahir.Kesimpulan : Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yaitu perlu adanyapemeriksaan secara berkala pada kehamilan ibu minimal 4 kali dalam satu kalikehamilan agar kehamilannya termonitor dan bila ada gangguan saat hamil segerabisa di berikan treatment lebih lanjut sehingga tidak terjadi gangguanpertumbuhan dan perkembangan janin dan juga kesehatan ibu terjaga