Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Jalan Tol dengan Perbandingan Analisa antara Perencanaan dan Keterlambatan Menggunakan Metode Crashing (Studi Kasus Proyek Jalan Tol 5 Km Mojokerto-Kertosono Seksi 3)
Daftar Isi:
- Dalam pembangunan proyek kontruksi ini membutuhkan peran manajemen kontruksi agar pemanfaatan sumber daya yang ada seperti material, tenaga kerja, dan alat sehingga dapat memaksimalkan waktu pengerjaan secepat mungkin, maka dari itu perlu adanya suatu penjadwalan dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sehingga dapat diketahui kinerja waktu pelaksanaan apakah sesuai dengan jadwal yang telah dibuat atau terjadi suatu keterlambatan. Pada penelitian ini pada pelaksanaan pekerjaan proyek jalan tol mojokerto-kertosono seksi 3 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 210 hari. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penjadwalan proyek dengan perbandingan analisa antara penjadwalan perencanaan dan pelaksanaan di lapangan. Dan melakukan tindakan atau solusi bila terjadi keterlambatan pada pekerjaan proyek menggunakan metode crashing. Dari evaluasi penjadwalan perencanaan dan pelaksanaan, kemudian di banding menjadi kesatuan dalam bentuk kurva S terintegrasi, sehingga dapat diketahui beberapa kegiatan yang mengalami keterlambatan. Dari laporan mingguan ditemukan beberapa progress pekerjaaan tiap minggunya yang mengalami keterlambatan. Beberapa minggu yang mengalami keterlambatan progress diantaranya pada minggu 3 deviasi sebesar (0,0005), minggu 4 deviasi sebesar (0,0105), minggu 5 deviasi sebesar (0,0180), minggu 6 deviasi sebesar (0,0870), minggu 7 deviasi sebesar (0,9080), minggu 8 deviasi sebesar (2,2560), minggu 9 deviasi sebesar (3,5280), minggu 10 deviasi sebesar (0,0930), mingggu 16 deviasi sebesar (1,1480), minggu 18 deviasi sebesar (1,3860), minggu 19 deviasi sebesar (0,9690), minggu 20 deviasi sebesar (0,2260), minggu 21 deviasi sebesar (0,8700), minggu 22 deviasi sebesar (1,0970), minggu 23 deviasi sebesar (1,1480), minggu 24 deviasi sebesar (0,9320), minggu 25 deviasi sebesar (1,0790), dan minggu 26 deviasi sebesar (0,2410). hasil dari perhitungan simulasi alternatif penambahan jam lembur, penambahan biaya sebesar Rp 17.125.399,36. Hasil dari perhitungan simulasi menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja di dapatkan dengan penambahan biaya sebesar Rp 17.863.907,32. Dan yang terakhir hasil dari perhitungan simulasi menggunakan alternatif penambahan alat di dapatkan penambahan biaya sebesar Rp 7.304.835,43.