Daftar Isi:
  • Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi kopi adalah melalui pendampingan petani oleh petugas lapangan atau pakar yang setingkat. Salah satu alternatif pakar yang setingkat adalah melalui sistem pakar. Sistem pakar yang diimplementasikan menggunakan metode backward chaining karena sangat cocok dengan metode konsultasi dalam proses memperoleh diagnosa. Kelebihan dibandingkan sistem pakar yang telah dikembangkan yaitu hipotesa awal terkait gejala yang tampak atau kasat mata sehingga memudahkan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu terdapat dua gejala pokok yang harus memenuhi guna didapatkan kesimpulan dari sistem pakar terkait hama dan penyakit tertentu. Hasil akhir menampilkan hasil diagnosa hama dan penyakit kopi sesuai dengan gejala-gejala yang menyerang serta solusi penanganannya. Pengukuran tingkat akurasi diperoleh dari kuisioner para petani senior dan Petugas Penyuluhan Pertanian (PPL) dan web. Hasil tingkat akurasi yang diperoleh yaitu 88%.