Daftar Isi:
  • Tingginya angka permintaan kopi tidak berbanding lurus dengan kualitas kopi yang diproduksi. Para produsen kopi kurang mengetahui penyakit yang menyerang tanaman kopi sehingga cara penangannya tidak dapat dipastikan. Kelemahan ini dapat menimbulkan kesalahan yang besar apabila penyakit tidak dianalisa secara tepat. Salah satu cara atau upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi faktor tersebut adalah dengan membangun sebuah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kopi dengan menggunakan metode backward chaining. Metode backward chaining adalah sistem pengambilan keputusan yang cara kerjanya dengan memulai penalarannya dari kesimpulan menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa tersebut. Cara kerja sistem pakar tersebut adalah dengan cara pengguna mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang dialami sehingga aplikasi mampu memberikan hasil diagnosa dan cara penanganan penyakit tanaman kopi. Hasil akhir tingkat akurasi sistem pakar dengan metode backward chaining dengan tabel pengujian sebanyak 20 pengguna maka diperoleh hasil akurasinya sebesar 85% nilai ini dikatakan baik.