Daftar Isi:
  • Kabupaten Bondowoso sebagai salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur, memerlukan suatu kebijakan pengaturan ruang sebagai pengarah perkembangan wilayah di masa mendatang. Kabupaten Bondowoso memiliki banyak potensi, khususnya sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata, tetapi keberadaan potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. K-Means Clustering merupakan salah satu metode data clustering non hirarki yang mengelompokan data dalam bentuk satu atau lebih cluster/kelompok. Data-data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokan dalam satu cluster/kelompok dan data yang memiliki karakteristik yang berbeda dikelompokan dengan cluster/kelompok yang lain sehingga data yang berada dalam satu cluster/kelompok memiliki tingkat variasi yang kecil. Dari hasil penentuan kelompok kecamatan dengan menggunakan Algoritma K-Means Clustering berhasil dilakukan dan pada cluster ke-1 (C1) memiliki anggota kecamatan “Sukosari, Binakal, Pakem, Taman Krocok dan Sempol”, pada kluster ke-2 (C2) terdari kecamatan “Tlogosari, Sumber wringin, Tapen, Wonosari, Tenggarang, Bondowoso dan Tegalampel” sedangkan pada kluster ke-3 (C3) terdari kecamatan “Maesan, Grujugan, Tamanan, Jambesari, Pujer, Curahdami, Wringin, Klabang, Botolinggo, Prajekan dan Cermee”. Proses clustering dapat menggunakan beberapa pusat cluster (centroid) yang diperoleh secara acak.