Daftar Isi:
  • Perkembangan bisnis waralaba yang pesat mengindikasikan bahwa waralaba sebagai salah satu investasi yang menarik. Begitupun yang dilakukan oleh indomaret, dengan sistem kemitraan (waralaba) seperti ini, kini gerai-gerai indomaret telah tersebar di kota maupun di desa. Namun, bisnis waralaba masih memiliki permasalahan, seperti contohnya persediaan stok barang ditoko. Persediaan stok barang antara di kota dan di desa tidak dapat disamakan, hal ini karena kebutuhan masyarakat yang berbeda. Apalagi jika dilihat dari tren yang terjadi di masyarakat kota dan desa. Maka dari itu peramalan (forecasting) merupakan cara agar toko dapat memprediksi penjualan pada periode selanjutnya. Metode yang akan penulis gunakan dalam permasalahan ini yaitu metode single dan double exponential smoothing. Dimana dalam uji coba ini, diperoleh rata-rata nilai error pada penjualan beras di kota dengan nilai SES=0.172 dan DES=0.194, kemudian penjualan beras di desa yakni nilai SES=0.301 dan DES=0.361, sedangkan penjualan mie instan di kota yaitu nilai SES=0,100 dan DES=0.124, serta penjualan mie instan di desa adalah SES=0.169 dan DES=0.189. Karena rata-rata nilai error pada metode single exponential smoothing lebih kecil dibanding dengan double exponential smoothing. Jadi metode yang lebih akurat peramalannya yaitu metode single exponential smoothing.