Daftar Isi:
  • Pedoman manual desain perkerasan jalan raya yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga merupakan hasil dari modifikasi peraturan dari beberapa negara maju seperti AASHTO milik Amerika serta AUSTROADS milik Australia. Pedoman- pedoman tersebut kemudian disesuaikan dengan kondisi Indonesia sehingga menjadi pedoman resmi sebagai acuan perencanaan tebal perkerasan jalan raya di Indonesia Dengan demikian akan berakibat langsung kepada kebutuhan akan sistem transportasi untuk angkutan ke luar propinsi maupun antar kota,karena lokasinya berdekatan dengan pelabuhan Ketapang Kabupaten Banyuwangi. Salah satu alternatif pemecahanannya dengan meningkatan fasilitas dan kemampuan jaringan jalan. oleh karena itu, perlu direncanakan jalan demi memudahkan arus lalu lintas di daerah tersebut.. Penelitian ini akan dibahas perencanaan perkerasan jalan lentur dengan perbandingan metode Bina Marga 1987 dan 2013 dengan peramalan 20 tahun kedepan. Pedoman-pedoman penelitian ini menggunakan dua pedoman perkerasan jalan lentur Bina Marga tahun 1987 sampai dengan pedoman yang terbaru tahun terbitan 2013 dengan studi kasus ruas jalan pantura Wongsorejo. Menggunakan data serta beberapa parameter yang sama dalam desain perkerasan, guna memudahkan melakukan perbandingan seperti angka pertumbuhan lalu-lintas (i) 5% sebelum tahun 2038 dan 5% untuk pertumbuhan sesudah tahun 2038. Hasil tebal perkerasan jalan lentur dari ke-dua metode sesuai pedoman perkerasan jalan lentur, kemudian dibandingan dan dikaji sehingga menghasilkan evaluasi tiap pedoman manual desain perkerasan jalan lentur.