Gambaran Strategi Coping pada Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi coping orang tua yang memiliki ABK ditinjau dari usia, jenis kelamin, status ekonomi sosial, dan tingkat pendidikan orang tua di sentra ABK Cahaya Nurani Jember. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berjumlah 24 subyek dengan karakteristik orangtua dengan anak autis, down syndrom, ADHD, retardasi mental, lambat perkembangan, slow learner, dan tuna rungu. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala yaitu skala strategi coping yang terdiri dari 20 aitem (α = 0.856). Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan one way anova dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang melakukan problem focused coping kategori tinggi sebanyak 10 orang (41,7%), kategori rendah sebanyak 14 orang (58,4%). Orang tua yang melakukan emotion focused coping kategori tinggi sebanyak 18 orang (75%) sedangkan kategori rendah sebanyak 6 orang (25%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh (75%) orang tua cenderung melakukan strategi emotion focused coping (EFC) sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jenis strategi coping ditinjau dari usia (F=1,347;>p0,05), jenis kelamin (F=2,163;>p0,05), status sosial ekonomi dapat dilihat dari pekerjaan (F=1,363;>p0,05) dan pendapatan (F=1,063;>p0,05). Ada perbedaan jenis strategi coping ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua (F=3,385;<p0,05).