Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini diantaranya adalah karena siswa kesulitan dalam memahami soal cerita, hal ini dibuktikan dengan ketika siswa diberi permasalahan tentang soal aljabar untuk materi sistem persamaan linier dua variabel dalam bentuk abstrak siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakannya. Selain itu, pembelajaran pada umumnya bersifat konvensional, tampak bahwa pembelajaran belum berpusat pada siswa (student centered learning). Masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita melalui pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah pada sub pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel? (2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita melalui pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah pada sub pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel?. Terdapat dua tujuan penelitian ini yang dirangkum peneliti adalah adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita melalui model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di SMP N 1 Tegalsari Banyuwangi Subjek Penelitiannya adalah siswa kelas VIII E dengan jumlah siswa 28. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran ini meningkat yaitu dari 76,09% menjadi 85,99%. Hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran ini juga meningkat setelah dilihat dari ketuntasan klasikal, yaitu 60,71% dari siklus 1 menjadi 89,28% pada siklus 2. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah terbukti dapat menjadi pilihan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Aktivitas siswa semakin meningkat disetiap pertemuan dan hasil belajar yang diperoleh siswa pun meningkat serta berhasil memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan oleh sekolah yaitu sebesar 75%.