Daftar Isi:
  • Cerita rakyat Jepang Kaguya Hime dan cerita rakyat Indonesia Putri Pinang Gading menceritakan kisah seorang anak perempuan yang ditemukan dalam sebatang bambu yang kemudian diasuh oleh sepasang suami istri. Anak perempuan tersebut tumbuh menjadi gadis yang berjuang demi dirinya dan orang lain. Penulis membandingkan perjuangan tokoh gadis dalam dua cerita rakyat dari negara yang berbeda tersebut menggunakan pendekatan sastra bandingan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif komparatif dilakukan dengan memaparkan hasil analisis sesuai dengan data yang ditemukan kemudian dibandingkan. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian perpustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa pada usaha penuh kesukaran dan bahaya yaitu keseluruhan perjuangan tersebut dilatar bekalangi oleh watak pemberani dan cerdik yang dimiliki kedua tokoh. Pada tokoh Kaguya perjuangan yang ia lakukan secara keseluruhan lebih berjuang untuk dirinya sendiri, perjuangan yang dilakukan Kaguya lebih mengutamakan otak. Sedangkan pada tokoh Pinang Gading perjuangan yang ia lakukan lebih berjuang untuk orang lain dan perjuangan yang dilakukan Pinang Gading lebih mengutamakan otot dan otak. Pada wujud interaksi sosial yang diperjuangkan oleh kedua tokoh gadis yaitu sikap yang dipilih merupakan pembelajaran dari peristiwa-peristiwa yang telah dilalui oleh tokoh gadis. Pada tokoh Kaguya perjuangan yang ia lakukan yaitu untuk menjaga perasaan seseorang. Sedangkan pada tokoh Pinang Gading perjuangan yang ia lakukan yaitu untuk meyakinkan dan membebaskan seseorang. Kata Kunci : penokohan, pelataran, pemplotan, perjuangan, gadis UNIVERSITAS BUNG HATTA