Daftar Isi:
  • ANALISA ULANG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI SIAK II PEKANBARU Abel Primafizon1), Indra Farni1), Rahmat1) 1)JurusanTeknikSipil, FakultasTeknikSipildanPerencanaan, Universitas Bung Hatta Email : primafizonabel@gmail.com, indrafarni@bunghatta.ac.id r4mt99@yahoo.com Abstrak Kota Pekanbaru memiliki geologi lahan dengan sifat porositas tanah rendah, rawa dan bergambut tebal, sehingga pembangunan infrastruktur terpaksa dibangun pada tanah yang kurang baik. Tinjauan ini dilakukan pada pelaksanaan pembangunan jembatan khususnya pada struktur pondasi yaitu pondasi tiang pancang. Pemilihan jenis pondasi berdasarkan kondisi tanah dimana pondasi harus mampu menyalurkan beban yang bekerja pada jembatan ke tanah dasar sesuai batas keamanan yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas daya dukung aksial, kapasitas lateral, serta penurunan pada pondasi. Diameter pondasi yaitu D600 mm pada abutmen, dan D800 mm pada pilar. Kapasitas tahanan ujung tiang Qp (End Bearing) dihitung menggunakan motoda Mayerhof, Terzaghi dan Tomlinson. Untuk tahanan kulit Qs (Friction Pile) dihitung dengan Metoda Beta (). Perhitungan kapasitas lateral menggunakan metoda Reese dan Matlock (1960). Untuk perhitungan penurunan tiang pancang kelompok menggunakan rumus empiris dari Mayerhof (1976). Daya dukung aksial tiang grup D600 mm dengan nilai SF 2,5 adalah 11.636 ton lebih besar dari beban yang bekerja yaitu 6051.91 ton , D800 mm dengan SF 3 adalah 14.559 ton lebih besar dari beban yang bekerja yaitu 9295.47 ton. Penurunan pondasi yang terjadi pada tiang D600 mm adalah 3,98 cm dan penurunan pondasi pada tiang D800 mm adalah 3,23 cm. Kata kunci : Jembatan, Pondasi, Tiang Pancang, Faktor Keamanan (FS)