Daftar Isi:
  • Keadaan situasi ekonomi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia, telah menimbulkan banyak permasalah sosial maupun ekonomi yang membutuhkan perhatian lebih. Salah satu dari permasalahan tersebut adalah pertumbuhan jumlah anak jalanan yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga memerlukan penanganan yang lebih kompleks. Anak jalanan sangat mudah ditemukan di kota-kota Indonesia, seperti di pasar, perempatan lampu merah, stasiun kereta api, terminal, dan cafe untuk mereka melakukan aktivitasnya. Permasalahan kesenjangan sosial dan ekonomi menyebabkan anakanak jalanan untuk mencari penghasilan mereka di jalanan Kota Padang maupun di toko-toko yang dianggap meresahkan masyarakat. Menanggapi permasalahan itu, perlu adanya penanganan lebih lanjut melalui konsep perancangan ruang pembinaan dan pelatihan anak jalanan, yang terdiri atas rumah singgah dengan tujuan untuk membentuk sikap dan perilaku anak jalanan, pemenuhan kebutuhan anak jalanan dan menyiapkan masa depan mereka. Rumah singgah ini yang menjadi fasilitator, sebagai tempat perlindungan mereka, sebagai pusat informasi, akses pelayanan bagi anak jalanan, serta sebagai tempat pelatihan dan pembinaan. Kehadiran ruang pembinaan dan pelatihan anak jalanan bertujuan agar anak jalanan ini mampu belajar dan berkreasi disana dengan menghadirkan fasilitas-fasilitas pendukung bagi mereka yang mampu memberikan suasana aman, nyaman, menarik dan menyenangkan bagi anak jalanan. Rancangan ini menggunakan konsep biophilic design dengan menerapkan pola pola dari biophilic design kedalam rancangan ruang pembinaan dan pelatihan. Kata kunci: sosial, anak jalanan, ruang pembinaan dan pelatihan, biophilic design