ANALISA FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PROYEK (Studi Kasus Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung)
Daftar Isi:
- Pembangunan proyek RSUD Sijunjung yang mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan, yang mana akan merugikan kalau tidak ada strategi dalam penanganan yang khusus oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan proyek tersebut. Menurut data yang penulis peroleh mengenai proyek, proyek ini berada di Jalan Lintas Sumatera KM 110 Tanah Badantuang, Kabupaten Sijunjung, dengan nilai kontrak Rp. 24.317.298.059,- (Dua puluh empat miliar tiga ratus tujuh belas juta dua ratus Sembilan puluh delapan ribu lima puluh sembilan ) dengan waktu pelaksanaan 196 hari kalender. Memiliki keterlambatan pekerjaan 73,7826%. Dan sudah mendapatkan surat peringatan kontrak kritis I (SP I) pada tanggal 1 oktober 2019 dan mendapatkan surat peringatan kontrak kritis II (SP II) pada tanggal 14 oktober 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dan variabel apa saja yang mempengaruhi keterlambatan proyek. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu dengan berangkat dari dasar teori yang diperoleh untuk memperoleh faktor dan variabel penelitian, lalu menggunakan pendapat atau persepsi informan melalui wawancara untuk di analisis dan ditarik suatu kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian yang dilakukan. Dari hasil analisa data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Faktor yang mempengaruhi keterlambatan pada pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung yaitu faktor desain, manajerial, keuangan, tenga kerja dan material. Dari 5 faktor terdapat 8 variabel, dimana dari 8 variabel terdapat satu variabel baru yaitu lambatnya pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil analisis wawancara diperoleh bahwa faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Sijunjung yaitu faktor keuangan karena cashflownya tidak berjalan seperti yang direncanakan. Kata kunci: keterlambatan, faktor, variabel, kualitatif, keuangan.