Daftar Isi:
  • Salah satu kajian morfologi adalah afiks (pengimbuhan). Afiksasi dapat didefinisikan berdasarkan bentuk seperti prefik. Prefik (awalan) dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah Settouji. Settouji adalah awalan yang memiliki fungsi sebagai penghalus dan biasanya digunakan hanya untuk orang lain (Sutedi, 2003:43). Dalam bahasa Jepang terdapat berbagai macam jenis settouji (awalan) seperti o, go, su, ka, dan ma.. Berdasarkan latar belakang masalah, fokus penelitian ialah bentuk penggunaan prefik atau settouji (awalan) o dan go yang juga ditinjau dari bentuk tindak tutur dan hubungan power dan solidarity. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Metode pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik catat. Sumber data adalah drama bahasa Jepang “good luck”. Metode dan teknik analisis data yang digunakan ialah metode agih dengan teknik BUL (bagi unsur langsung). Hasil penelitian ditemukan adalah penggunaan prefik お(O) dapat dihubungkan dengan kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Prefikご (GO) dapat dihubungkan dengan kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan kata kerja. Fungsi dariprefik お(O) maupun prefikご (GO) ini adalah bertujuan untuk menghormati lawan bicara atau petutur dan menjadikan bahasa yang diucapkan menjadi lebih sopan yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah keigo. Kemudian tindak tutur yang ditemukan adalah tindak tutur ilokusi asertif menegaskan dan tindak tutur ilokusi asertif menyatakan. Hubungan power (P) dan solidarity (S) dalam analisis kebanyakan ditemukan dengan situasi power (=P) dan solidarity (+S). Kata kunci: prefiks, tindak tutur, power dan solidarity, bahasa jepang