KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN
Main Author: | Suparno, Suparno |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNIVERSITAS BUNG HATTA
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repo.bunghatta.ac.id/1480/1/Jurnal%20Kearifan%20Lokal.pdf http://repo.bunghatta.ac.id/1480/ http://idm.or.id/JSCR |
ctrlnum |
1480 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repo.bunghatta.ac.id/1480/</relation><title>KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN
PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI
PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN</title><creator>Suparno, Suparno</creator><subject>SH Aquaculture. Fisheries. Angling</subject><description>Artikel ini menguraikan tentang peraturan dalam
pemanfaatan sumberdaya laut atau perairan di Wilayah
pesisir oleh nelayan tangkap pukat pantai di kenagarian
Sungai pinang Kabupaten Pesisir Selatan. Aturan yang
diberlakukan tersebut adalah penentuan hari dalam
menangkap ikan yang lebih dikenal dengan “Hari mati dan
Hari iduik”. Tujuan penelitian ini menganalisa kondisi sosial
ekonomi nelayan dalam implementasi pemanfaatan kearifan
lokal tersebut terhadap pengelolaan sumberdaya perairan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan Focus Group Discusion (FGD) terhadap nara
sumber nelayan setempat dan tokoh adat atau tokoh
masyarakat yang mengetahui aturan tersebut sebagai
kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kerifan lokal tradisi “Hari
mati dan hari iduik” dalam kegiatan penangkapan ikan
merupakan wujud toleransi antara sesama nelayan dalam
pemanfaatan sumberdaya perairan di kawasan Nagari
Sungai Pinang. Adapun tujuan pemberlakuan peraturan
tersebut memberikan kesempatan bagi setiap nelayan untuk
mennangkapan ikan pada hari-hari yang telah ditentukan.
Menurut Hasrawaty et all 2017, kearifan lokal sudah teruji
dan selalu mengalami kontekstualisasi sejalan dengan
perkembangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai
konsekuensinya kearifan lokal bukan suatu yang bersifat
statis melainkan berkembang secara komulatif, sejalan
dengan perkembangan masyarakat.</description><publisher>UNIVERSITAS BUNG HATTA</publisher><date>2020-11</date><type>Journal:Article</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repo.bunghatta.ac.id/1480/1/Jurnal%20Kearifan%20Lokal.pdf</identifier><identifier> Suparno, Suparno (2020) KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN. KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN, 2. pp. 16-23. ISSN 2715-5846 </identifier><relation>http://idm.or.id/JSCR</relation><recordID>1480</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal PeerReview:PeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Suparno, Suparno |
title |
KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN
PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI
PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN |
publisher |
UNIVERSITAS BUNG HATTA |
publishDate |
2020 |
topic |
SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
url |
http://repo.bunghatta.ac.id/1480/1/Jurnal%20Kearifan%20Lokal.pdf http://repo.bunghatta.ac.id/1480/ http://idm.or.id/JSCR |
contents |
Artikel ini menguraikan tentang peraturan dalam
pemanfaatan sumberdaya laut atau perairan di Wilayah
pesisir oleh nelayan tangkap pukat pantai di kenagarian
Sungai pinang Kabupaten Pesisir Selatan. Aturan yang
diberlakukan tersebut adalah penentuan hari dalam
menangkap ikan yang lebih dikenal dengan “Hari mati dan
Hari iduik”. Tujuan penelitian ini menganalisa kondisi sosial
ekonomi nelayan dalam implementasi pemanfaatan kearifan
lokal tersebut terhadap pengelolaan sumberdaya perairan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan Focus Group Discusion (FGD) terhadap nara
sumber nelayan setempat dan tokoh adat atau tokoh
masyarakat yang mengetahui aturan tersebut sebagai
kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kerifan lokal tradisi “Hari
mati dan hari iduik” dalam kegiatan penangkapan ikan
merupakan wujud toleransi antara sesama nelayan dalam
pemanfaatan sumberdaya perairan di kawasan Nagari
Sungai Pinang. Adapun tujuan pemberlakuan peraturan
tersebut memberikan kesempatan bagi setiap nelayan untuk
mennangkapan ikan pada hari-hari yang telah ditentukan.
Menurut Hasrawaty et all 2017, kearifan lokal sudah teruji
dan selalu mengalami kontekstualisasi sejalan dengan
perkembangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai
konsekuensinya kearifan lokal bukan suatu yang bersifat
statis melainkan berkembang secara komulatif, sejalan
dengan perkembangan masyarakat. |
id |
IOS14200.1480 |
institution |
universitas bung hatta |
affiliation |
onesearch.perpusnas.go.id |
institution_id |
2476 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Bung Hatta |
library_id |
3754 |
collection |
Repository Universitas Bung Hatta |
repository_id |
14200 |
city |
KOTA PADANG |
province |
SUMATERA BARAT |
repoId |
IOS14200 |
first_indexed |
2020-11-28T13:47:53Z |
last_indexed |
2020-11-28T13:47:53Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1686871794902892544 |
score |
17.538404 |